Sabtu, 18 Mei 2024

Ketemu Kyai, Tommy Curhat Soal Faham Komunis

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Hutomo Mandala Putra Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya (PB). Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Hutomo Mandala Putra Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya (PB) menjelaskan, komunis ada yang perlu diperhatikan. Contohnya seperti cetakan mata uang rupiah baru yang ternyata lambang sebenarnya tidak pancasialis menyerupai palu arit.

Kata Tommy seharusnya Bank Indonesia dan Menteri Keuangan mengetahui kalau mata uang itu menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Jadi seharusnya ditonjolkan pada pancasilanya bukan palu aritnya.

“Bahkan, mata uang Rp50 ribu yang lama ada kesannya BI. Tapi, ini kenapa mata uang yang baru ini palu arit. Walaupun ini terlihat bukan palu arit PKI ataupun palu arit soviet,” katanya di sela menghadiri acara silahturahmi dengan kyai kampung di salah satu hotel di Surabaya.

Namun, yang perlu dipahami dan dimengerti adalah jangan sampai dijadikan sebagai pembiasaan bahwa palu arit hal yang biasa. “Tentunya ini sangat memprihatinkan karena negara Indonesia yang berazaskan Pancasila, tetapi bukan pancasila yang dijabarkan secara rinci kepada rakyat. Tapi justru paham ideologi yang diajarkan di Indonesia,” tambah Tommy.

Dia menjelaskan, memang negara ini menganut pancasila namun selama reformasi tidak ada lagi pembelajaran dan pemahaman tentang pendidikan moral pancasila (PMP). Lalu bagaimana peran anak dan cucu kedepan nantinya?

“Menganut ideologi pancasila, tapi tidak mengerti apa itu pancasila. Dan apa dari isi kandungan sila-sila pancasila, ini proses yang harus diperbaiki kedepannya,” terangnya.

Sebagai pendiri Partai Berkarya, Tommy berharap kedepan ulama dan kyai yang ada di seluruh Indonesia khususnya Jawa Timur harus memperbaiki keberadaan penyelewengan ideologi dan birokrasi tersebut.

“Kita semua sudah tahu, bahwa faham yang bertentangan dengan ideologi pancasila itu dianggap tidak dibenarkan oleh negara. Tapi, kenapa mengenai faham keagamaan, khususnya islam dijadikan masalah oleh negara. Ini tentunya menjadi salah kaprah, saya harapkan peranan di Jawa Timur menjadi ujung tombak dengan merapatkan barisan untuk betul-betul nasional dan juga membangun Indonesia lebih baik kedepannya,” pungkas dia. (bry/dwi/rst)

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024
29o
Kurs