Minggu, 19 Mei 2024

Masuk Tahun Ajaran Baru, Sekolah Akan Berlangsung 5 Hari Dalam Sepekan

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Kemdikbud akan menggulirkan rencana sistem belajar mengajar di sekolah menjadi 5 hari dengan rincian perhari minimum 8 jam untuk tahun ajaran baru. Rencana ini sesuai persetujuan hasil rapat kabinet terbatas.

Muhajir Effendi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan,sesuai kebijakan pemerintah rencana ini untuk implementasi penguatan pendidikan karakter. Diharapkan keberadaan siswa di sekolah lebih panjang.

“Kenapa Sabtu libur? Kita sesuaikan dengan kondisi karena pada umumnya orang tua siswa Sabtu juga libur. Dengan orang tua libur, Sabtu akan jadi hari kelauarga,” kata Muhajir pada Radio Suara Surabaya.

Dengan demikian, kata dia, kualitas kebersamaan akan menjadi lebih baik. Selama ini yang menjadi masalah orang tua libur namun anak tidak libur sehingga ini akan disesuaikan. Ini juga sebagai bentuk kompensasi anak lebih lama di sekolah.

“Jadi bukan nambah jam pelajaran, belajarnya memang panjang tapi mata pelajaran tidak ditambah. Untuk tingkat SD, jumlah mata pelajaran akan kita kurangi cuma waktunya yang ditambah,” ujarnya.

Dengan ini, lanjut dia, sekolah akan secara kreatif menciptakan aktifitas yang aktif, kreatif dan inovatif untuk mempersiapkan generasi abad 21. Selain itu juga membekali siswa berpikir kritis, analitis, ketrampilan berkomunikasi dan berkolaborasi. “Itu yang jadi target kita. Kan ada 18 jenis pembentukan karakter pada siswa terutama kejujuran, nasionalisme dan cinta tanah air,” katanya.

Tak hanya siswa, kata dia, guru juga dituntut lebih kreatif lagi. Selama ini guru sudah terlanjur menikmati sistem belajar dengan cara ceramah dan ini yang harus diubah.

Pembekalan untuk guru, kata Muhajir, sudah dimulai sejak tahun 2016 lalu melalui program P2K. Ada 7 kabupaten/kota yang secar amandiri mengadopsi program penguatan karakter selama 5 hari sekolah. “Hasilnya bagus. Di Jatim dan Malang mulai diterapkan tahun 2016 lalu. Kita tidak akan tunggu 100 persen siap tapi akan kita terapkan dulu semuanya, baru kurangnya apa kita evaluasi,” katanya.

Rencana sistem belajar mengajar ini, lanjut dia, akan diberlakukan untuk SD, SMA/SMK dan diharapkan Madrasah juga ikut. “Ini wajib dilaksanakan per tahun ajaran baru. Semua kepala dinas se-Indonesia sudah kita panggil dan kita beri penjelasan konkrit terutama yang sekarang dikhawatirkan bagaimana anak 8 jam di sekolah. Perubahan paradigma ini yang akan kita lakukan,” ujarnya. (dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
32o
Kurs