Selasa, 7 Mei 2024
Festival Pustaka Bergerak Surabaya 2017

Minat Anak Surabaya Lebih Gemar Mendengar daripada Membaca

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Salah satu peserta Festival Pustaka Bergerak Surabaya 2017. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Gerakan literasi bertajuk Festival Pustaka Bergerak Surabaya digelar di Taman Surya Minggu (12/3/2017). Gerakan ini diikuti 2000 peserta dari komunitas literasi yang ada di Surabaya dan Sidoarjo.

Pantauan suarasurabaya.net, sekitar pukul 8.00 WIB, para peserta Festival Pustaka Bergerak Surabaya 2017, baru saja selesai melakukan longmarch memutari Jl. Walikota Mustajab, Monumen Kapal Selam, Jl Pemuda, Jl Yos Sudarso dan kembali lagi di Taman Surya Balai Kota.

Perjalanan 2.000 peserta komunitas literasi yang mengkampanyekan budaya membaca ini tidak begitu mengganggu pengguna jalan. Karena masih pagi, jalan-jalan yang dilewati masih terlihat lengang.

Menanggapi gerakan literasi ini, Wiwiek Widayati Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya mengatakan, program literasi ini tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah tapi dengan gerakan masyarakat seperti gerakan Festival Pustaka Bergerak Surabaya hari ini.

“Kami tidak bisa sendiri, butuh dorongan gerakan dari semua kalangan,” katanya di Balai Kota, Minggu (12/3/2017).

Menurut Wiwiek, gerakan literasi ini sebagai wujud keprihatinan menurunnya minat baca di masyarakat. Sebab, selama ini anak-anak usia 6-12 atau usia Sekolah Dasar minatnya lebih pada mendengarkan cerita daripada membaca. Untuk itu, gerakan membudayakan membaca adalah hal yang tidak boleh diabaikan.

Adapun data UNESCO menyebutkan indeks minat baca masyarakat Indonesia adalah 0,001 atau dari 1000 orang hanya ada 1 saja yang memiliki minat baca yang baik. Selain itu, berdasarkan Worlds Most Literate Nations, tingkat literasi Indonesia menempati peringkat ke 60 dari 61 negara yang diteliti.

Untuk mendorong agar minat baca meningkat di kalangan pelajar dan masyarakat, Pemkot saat ini telah memiliki 1400 titik layanan baca yang di dalamnya ada 325 Taman Baca Masyarakat (TBM).

“Tahun ini rencananya, akan menambah 15 TBM lagi untuk memenuhi pengajuan masyarakat,” katanya.

Selain menggerakkan budaya baca anak-anak, pemkot juga menggerakkan budaya para pengajar untuk bisa mendongeng dengan baik. Setiap hari Sabtu, dibuka Story Telling Class di Balai Pemuda untuk melatih para guru PAUD, TK dan SD dalam keahlian mendongeng. (bid/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
29o
Kurs