Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) bukan lembaga politik. Karena itu KWI melarang gereja dipergunakan untuk kegiatan politik praktis, meskipun di sisi lain, gereja tetap menghormati hak politik setiap jemaatnya.
Demikian disampaikan Romo Suprapto, Ketua Komisi Kerasulan Awam KWI, pada ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (14/4/2017).
“Tidak ada alasan bagi umat Katolik yang sudah dewasa dan mempunyai hak pilih, tidak memggunakan hak konstitusinya. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan hak pilih, dilakukan dengan penuh tanggung jawab, atas kesadaran sendiri, bukan atas tekanan pihak lain, atau kerena imbalan sesuatu,” kata Romo Suprapto.
Karenanya, dalam pesta demokrasi, seperti Pemilu Legislatif, Pilpres dan Pilkada, umat Katolik diimbau tidak ada yang Golput.
Sementara itu, tablo jalan salip di Gereja Katedral mendapat perhatian cukup besar dari umat Katolik Jakarta. Bahkan sebagian jemaat terpaksa harus mengikuti prosesi jalan salip di luar gereja melalui layar monitor.
Prosesi ibadah Jumat Agung di Katedral dilanjutkan Misa penghormatan salib pada pukul 12.00 dan 15.00 WIB.
Sedangkan Minggu Paskah pada 16 April 2016 akan diselenggarakan Misa Pontifikal yang dipimpin Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta. (jos/fik/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
