Irjen Polisi Royke Lumowa Kakorlantas Polri menegaskan, untuk mengatur lalu lintas arus mudik dan balik lebaran, Polri menggunakan manajemen Pengendalian Arus.
Manajemen Pengendalian Arus ini, kata Royke, akan didukung dengan alat yaitu Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS). Alat ini akan mengetahui berapa volume kendaraan yang melintas di ruas-ruas jalan yang dilalui kendaraan. Sehingga, Polisi yang bertugas akan langsung mengurai dan mengalihkan ke jalan lain yang tidak padat atau macet.
“Kita didukung juga dengan alat RTMS (Remote Traffic Microwave Sensor). Disitu data-data bisa menilai bahwa ini kendaraan volumenya sudah sekian di ruas jalan ini, sehingga pada persimpangan atau perempatan atau exit di depan, Polisi akan tahu harus berbuat apa,” ujar Royke di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Dia menjelaskan, pada mudik tahun ini, arus kendaraan harus dibagi, sehingga pemudik harus mau diarahkan ke jalan-jalan yang sudah ditunjukkan oleh Polisi agar tidak terjadi kemacetan yang parah.
“Arus mudik ini harus dibagi rata pada jalan jalan yang memang yang kosong atau masih layak untuk dilewati,” kata dia.
Menurut Royke, informasi-informasi awalpun sudah Korlantas siapkan kepada masyarakat, yaitu informasi mudik jalan mana yang lebih gampang atau lebih nyaman dilewati yang tidak begitu padat. Masyarakat bisa lihat di aplikasi Android yang akan segera diluncurkan.(faz/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
