Senin, 6 Mei 2024

BI Sebut Pariwisata Banyuwangi Berdampak Positif Pada Penguatan Rupiah

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Abdullah Azwar Anas Bupati memberikan sambutan di hadapan rombongan Bank Indonesia yang berkunjung ke Banyuwangi, Minggu (16/9/2018). Foto: Istimewa

Pejabat Bank Indonesia menyatakan pariwisata Banyuwangi yang terus bergeliat diharapkan mampu memperkuat daerah tersebut sebagai sentra ekonomi baru di kawasan timur Pulau Jawa.

Agusman Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia saat berkunjung ke Banyuwangi, Minggu (16/9/2018) mengatakan, terus mengalirnya kunjungan ke Banyuwangi, baik untuk berwisata secara umum maupun wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition), membawa dampak positif ke ekonomi daerah.

“Kemajuan wisata Banyuwangi yang pesat bukan hanya berita gembira bagi daerah ini, tapi juga bagi Indonesia. Pariwisata memang menjadi instrumen untuk mengakselerasi dan memeratakan ekonomi,” ujarnya dilansir Antara.

Departemen Komunikasi BI sendiri membawa 170 orang jajaran dan mitranya untuk menggelar pertemuan dan pendidikan di Banyuwangi selama tiga hari sejak Jumat (14/9/2018).

Kunjungan tersebut menambah deretan kunjungan BI lainnya yang ikut menggeliatkan wisata MICE di Banyuwangi. Kerap kali BI juga menggelar kegiatan serupa di Banyuwangi.

Agusman juga berharap semakin banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Banyuwangi untuk menambah devisa negara. Sehingga bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah. Saat ini, destinasi di Banyuwangi yang jadi favorit wisman adalah Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade.

Banyuwangi, sambung Agusman, juga mampu menjadi alternatif tempat liburan bagi wisatawan nusantara dibandingkan ke luar negeri. Hal ini juga berkorelasi positif untuk mengerem permintaan terhadap mata uang asing, yang pada akhirnya ikut memperkuat rupiah.

“Kita berharap hal positif di Banyuwangi ini, terus dipertahankan,” kata bankir kelahiran Padang tersebut.

Kunjungan wisatawan ke Banyuwangi sendiri terus mengalami peningkatan. Per 2017, ada 98 ribu wisman yang berkunjung ke daerah berjuluk The Sunrise of Java tersebut. Adapun total wisnus mencapai 4,9 juta.

Sementara itu, Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi mengungkapkan, pengembangan sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus kinerjanya. Banyuwangi dianugerahi bentang alam yang indah nan lengkap serta keanekaragaman seni budaya yang begitu kuat. Menurutnya, hal itu menjadi potensi untuk dikembangkan.

“Sejak awal, kami yakin pariwisata bisa meningkatkan ekonomi daerah, dan itu terbukti di Banyuwangi. Kemiskinan kami menurun pesat menjadi 8,6 persen dari sebelumnya dua digit, dan pendapatan per kapita juga meningkat lebih dari 120 persen menjadi Rp45 juta per orang per tahun,” ujar Anas.

Selain memoles berbagai tempat wisata dan atraksi kebudayaan, Banyuwangi juga menyiapkan aksesabilitas dan infrastruktur penunjang, mulai bandara hingga hotel-hotel baru yang terus tumbuh.

Dalam kesempatan ramah tamah dengan rombongan BI, Anas juga menyampaikan terima kasih karena selama ini BI terus membantu Banyuwangi untuk memperkuat ekonominya.

“BI selalu melakukan supervisi terhadap upaya-upaya daerah dalam mengelola inflasi, serta membantu daerah dalam memetakan sektor-sektor ekonomi strategis,” ujarnya.(ant/tin)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
28o
Kurs