Sabtu, 20 April 2024

Bambang Soesatyo Diangkat Sebagai Pembina Kehormatan Tagana

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Bambang Soesatyo Ketua DPR RI diangkat sebagai Pembina Kehormatan Tagana Indonesia dalam acara Apel Siaga Bencana HUT ke-14 Tagana Indonesia, di Pantai Ayah Kebumen, Jawa Tengah, Senin (2/4/2018). Foto: Istimewa

Bambang Soesatyo (Bamsoet) Ketua DPR RI diangkat sebagai Pembina Kehormatan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia. Pengukuhan tersebut dilakukan oleh Idrus Marham Menteri Sosial dalam acara Apel Siaga Bencana HUT ke-14 Tagana Indonesia, di Pantai Ayah Kebumen, Jawa Tengah, Senin (2/4/2018).

“Saya bangga diangkat sebagai Pembina Kehormatan Tagana. Apalagi kiprah Tagana selama 14 tahun dalam membantu penanggulangan bencana di tanah air sudah sangat besar dan tidak perlu diragukan lagi,” ujar Bamsoet.

Dalam acara ini Bamsoet bersama Idrus Marham juga meresmikan Pulau Momongan Kebumen sebagai Pulau Tagana. Setelah itu dilanjutkan pelepasan burung dan kepiting serta penanaman mangrove. Bamsoet bersama Idrus Marham juga memberikan bantuan sosial kepada sejumlah panti asuhan di Kebumen.

Hadir dalam Apel Siaga Bencana Tagana antara lain, Syahroni Anggota Komisi III DPR RI, Marsda TNI Bonar Hutagaol Asisten Komunikasi dan Elektronika Panglima TNI, Mayjen Kaharudin Wahab Deputi II BIN, Marsekal Pertama Asep Adang Supriyadi Sekretaris Utama BNPT, Andika Hazrumy Wakil Gubernur Banten, Yasid Mahfud Wakil Bupati Kebumen serta anggota taruna siaga bencana.

Bamsoet mengingatkan kondisi geografis Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan, lempeng Eurasia di bagian utara, dan Lempeng Pasifik di bagian timur. Hal inilah yang menjadikan Indonesia rentan mengalami bencana alam.

Selain itu, kondisi geologis, hidrologis serta demografis yang dimiliki Indonesia juga memungkinkan terjadinya bencana. Baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor non alam yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan ataupun kerugian harta benda.

“Ancaman yang kita hadapi saat ini tidak hanya bencana alam. Tetapi juga bencana non-alam dan bencana sosial. Termasuk konflik sosial dan ancaman terorisme. Kalau bencana tersebut tidak tertangani dengan baik akan menghambat jalannya pembangunan nasional,”papar Bamsoet.‎

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menegaskan, Tagana harus menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana. Sebab, tantangan penanggulangan bencana di tingkat global, regional dan nasional yang semakin rumit sangat membutuhkan keberadaan personil yang kompeten.

“Tagana merupakan salah satu bentuk nyata dari peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. Keberadaan Tagana diatur dan dilindungi dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Menteri Sosial Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Taruna Siaga Bencana,” kata Bamsoet.

Dia menilai Tagana memiliki tugas yang tidak ringan dalam upaya penanggulangan bencana. Baik pada saat pra bencana, tanggap darurat, pasca bencana, dan tugas-tugas penanganan permasalahan sosial lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana.

“Sebagai unsur yang terdekat dengan lokasi bencana, Tagana wajib hadir di lokasi paling lambat satu jam setelah bencana terjadi. Tagana juga harus cepat tanggap dalam melakukan perlindungan sosial terhadap korban bencana, serta memiliki pemahaman tentang penanggulangan bencana agar dapat bekerja secara efektif dan efisien,” jelasnya.

Politisi Partai Golkar ini berharap kemajemukan anggota Tagana yang terdiri dari beragam lapisan dan profesi di masyarakat, akan memperkuat persatuan dan kesatuan Bangsa. Tagana harus mampu menjadi perekat seluruh elemen bangsa di wilayah Indonesia.

“Anggota Tagana banyak berasal dari berbagai unsur masyarakat. Keragamanan ini merupakan modal luar biasa untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Semua anggota Tagana harus mampu beradaptasi dan memberi warna bagi penanggulangan bencana di tanah air,” tegas Bamsoet.

Dia menambahkan agar Tagana dapat menjalankan tugasnya secara profesional, dibutuhkan dukungan dan komitmen dari seluruh pihak terkait, baik berupa pendidikan, pelatihan serta penyediaan anggaran dan fasilitas pendukung yang memadai.

“Efektivitas Tagana dalam membantu upaya penanggulangan bencana pada akhirnya akan meningkatkan kesiapsiagaan bencana di setiap wilayah. Tidak hanya ketika bencana terjadi, namun juga untuk kepentingan mitigasi bencana,” pungkas Bamsoet. (faz/tna/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
29o
Kurs