Di Indonesia ada beberapa konstruksi bangunan modern tahan gempa yang diciptakan. Selain itu, ada juga rumah-rumah tradisional di berbagai daerah di Indonesia yang sesungguhnya juga tahan gempa.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menjelaskan, solusi bangunan tahan gempa diantaranya membuat rumah dengan konstruksi tahan guncangan gempa.
“Selain itu, penggunaan teknologi perkuatan dinding Poly Propylyne Mas (PPBM) tembok bangunan tidak mudah runtuh meski digoyah gempa,” kata Sutopo yang dikutip dalam akun twitternya @Sutopo_PN.
Tantangan ke depan, lanjut dia, bagaimana rumah-rumah penduduk di Indonesia menggunakan teknologi tanah gempa.
Inilah beberapa pilihan model rumah tahan gempa:
1. Growing House : Model rumah tahan gempa karya UGM ini didesain dengan tingkat keamanan yang baik dan memikirkan lingkungan.
2. Rumah Done : Bangunan karya Prof. Ir. Nizam, M.Sc, Ph.D., ini dibangun tanpa pondasi yang memungkinkan bangunan menjadi tahan terhadap gempa.
3. Barratiga : Barratiga adalah penguatan besi tulangan bangunan yang saling mengait sehingga tahan akan guncangan gempa. Bangunan ini karya Prof. Ir. Sarwidi Pakar Kegempaan UII.
Ruspin : Merupakan teknologi rangka rumah pracetak dengan menggunakan sistem sambungan dengan baut. Teknologi karya Kementerian PUPR ini cocok diterapkan di daerah rawan gempa.
Rumah Conwood : Rumah karya PT Conwood Indonesia dan Kopassus ini desain konstruksinya berhubungan erat dengan materialnya. Panel ini terbuat dari semen dan serat sehingga lebih lentur terhadap guncangan.
Risha : Bangunan karya Kementerian PUPR ini menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya dan telah teruji tahan gempa hingga 8 Skala Ricther (SR) dan 8 Modified Mercali Intensity (MMI).
Rika : Model bangunan tahan gempa karya Kementerian PUPR ini merupakan rumah instan yang berbahan dasar dari kayu kelas rendah dan cepat tumbuh sehingga tahan akan guncangan gempa. (dwi/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
