Sabtu, 18 Mei 2024

Sekolah di Sini Bebas PR

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Suasana Sekolah di sebuah sekolah di China. Foto: Antara

Salah satu sekolah dasar di Shenyang, China, tidak memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada para muridnya dalam kurun waktu 34 tahun terakhir. Kebijakan pengelola Sekolah Dasar (SD) di Ibu Kota Provinsi Liaoning itu bertujuan mengurangi beban siswa yang bersusah payah menggapai prestasi sekolah.

Ini berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya di daratan Tiongkok. Bahkan, murid-murid taman kanak-kanak pun setiap hari Senin mendapatkan PR untuk sepekan, seperti yang pernah dituturkan wali murid di Beijing dikutip Antara, Jumat (16/3/2018).

SD Negeri 5 Stasiun Kereta Api Shenyang menjadi terkenal karena bisa menciptakan suasana rileks kepada murid-muridnya. SD di wilayah timur laut China itu berdiri pada 1958 dan sejak 1984 tidak memberikan PR kepada siswanya yang dimulai dari salah satu kelas.

Kebijakan itu lantas diterapkan di seluruh kelas. “Hanya ada beberapa guru yang tidak tahu bagaimana cara mengajar, tapi tidak ada anak-anak yang tidak bisa menerima pelajaran. Tidak banyak ilmu yang dipelajari selama periode sekolah dasar sehingga memberikan pekerjaan ekstra tidak diperlukan,” kata Zhang Xiujin, mantan kepala SD itu.

Dengan tidak adanya PR, murid-murid SD itu tetap sibuk karena mereka bisa memilih berbagai kursus atau aktif dalam 60 kegiatan berbeda di sekolah itu, termasuk 20 kegiatan yang wajib diikuti yang mengajarkan tentang sistem mekanis robot cerdas, musik, dan kesenian.

“Sekolahan ini lebih mendorong para muridnya untuk membaca buku dan berita sebagai PR yang membantu perkembangan lingkungan belajar yang baik,” kata salah satu wali murid.

Wang Hongliang, lulusan tahun 2013 dari SD Negeri 5 Stasiun Kereta Shenyang menuturkan, manfaat dari tidak adanya PR itu adalah para murid dapat lebih banyak berpikir dalam mengembangkan kemampuan individunya setelah mereka memasuki sekolah menengah.

“Masa-masa persiapan memasuki ujian masuk sekolah menengah sangat stres, namun pengalaman yang saya dapatkan di SD sangat banyak membantu,” ujarnya.

Dalam menyampaikan laporan pertanggung jawaban di depan sidang umum parlemen (NPC) di Beijing beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Li Keqiang menyatakan bahwa pemerintahannya sangat perhatian dalam menangani persoalan banyaknya kegiatan ekstrakurikuler yang tanpa disadari sangat membebani para murid sekolah dasar dan sekolah menengah di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu. (ant/den/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Sabtu, 18 Mei 2024
29o
Kurs