Rabu, 22 Mei 2024

Emil Gencarkan Gerakan Adopsi Sungai dan Pendataan Program Inovasi Daerah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim sebar benih ikan di Bendungan Karangkates, Malang. Foto: Humas Pemprov Jatim

Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim meninjau sejumlah lokasi di Kabupaten Malang, Minggu (24/2/2019). Salah satunya Bendungan Karangkates di Kabupaten Malang.

Pada kesempatan ini dia kembali menggencarkan gerakan Adopsi Sungai atau Relawan Jogo Kali yang dimulai dari peninjauan popok diapers di Sungai Brantas, Karangpilang, Surabaya beberapa waktu lalu.

Program Adopsi Sungai atau Relawan Jogo Kali merupakan bagian dari program 99 hari kerja Khofifah Indar Parawansa dan Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024.

Peran masyarakat, kata Emil, sangat penting untuk menjaga kelancaran sistem lingkungan hidup. Dia pun mengajak masyarakat Kecamatan Sumberpucung, dan Tagana Kabupaten Malang menjadi Relawan Jogo Kali di Bendungan Karangkates.

“Teman-teman Tagana juga mau ya jadi Relawan Jogo Kali. Masyarakat sumberpucung juga siap nggih? Alhamdulillah,” kata Emil dalam kunjungannya ke bendungan itu.

Menurutnya, jika air tercemar, sumber airnya menjadi tidak bisa diandalkan untuk kesejahteraan masyarakat. Potensi banjir tinggi, serta memengaruhi produktifitas pertanian, serta dampak negatif lainnya.

Untuk mencegah bendungan tercemar limbah, dia meminta Relawan Jogo Kali, Perum Jasa Tirta I, serta Pemkab Malang berperan aktif menjaga dari hulu. Pemprov Jatim, kata dia, siap bermitra dengan Pemkab Malang menangani semua permasalahan.

Pada kesempatan ini dia sempat menyusuri Bendungan Karangkates untuk melihat langsung tempat-tempat rawan dan proses penebaran benih ikan.

Pada hari yang sama dia juga mengunjungi Bendungan Selorejo di Kabupaten Malang. Sedangkan sebelumnya, dia sempat melakukan rangkaian kegiatan di Stadion Kanjuruhan Malang dan TPA Talangagung, Malang.

Di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Talangagung Malang Emil sangat mengapresiasi inovasi di lokasi itu. Yang mana, di TPA ini telah dilakukan inovasi dengan menjadikan TPA sebagai wisata edukasi.

Tidak hanya itu, TPA ini juga dilengkapi teknologi yang memungkinkan pengolahan sampah menjadi gas dan telah mampu mencukupi kebutuhan gas bagi 360 rumah warga di Dusun Kasin, Desa Talangagung, Kepanjen, Malang.

Emil mengatakan, dia akan memasukkan TPA Talangagung ini pada program Belanja Inovasi Daerah (Belanova) yang memberikan jaminan pada produk inovasi di daerah-daerah di Jawa Timur.

“Ketika sudah ada program inovasi bagus seperti ini, maka menjadi tugas kami untuk mempekuat agar programnya tidak lari kemana-mana,” katanya.

Dia menambahkan, Pemprov Jatim juga akan mendorong agar program yang telah dilakukan di TPA Talangagung agar dikenal tidak hanya secara nasional tapi juga internasional.

Peran kepala desa, kata Emil, sangat diperlukan untuk menggerakkan masyarakat dalam pengembangan program ini. Oleh sebab itu, apapun kegiatan yang dikembangkan harus bisa diintegrasikan dengan organisasi terkait seperti BUMDES.

“Kampung ini akan bisa menjadi contoh yang menginspirasi masyarakat, di mana warga bisa hidup berdampingan dengan sampah tanpa harus takut dengan baunya atau pencemarannya,” tegasnya.

Emil juga meminta agar badan perwakilan daerah (Baperwil) di berbagai wilayah memiliki update terkait program-program yang diimplementasikan oleh Pemprov Jatim, baik PKH Plus, Jalin Matra ataupun lainnya.

Hal itu penting dilakukan supaya data program itu terpadu dan tersentral dengan baik dan lengkap. “Khusus inovasi di TPA Talangagung ini akan kami promosikan sehingga bisa menjadi top inovasi,” ujarnya.(den/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
27o
Kurs