Mendung Tebal, Hilal Tidak Terlihat di Surabaya

Rukyatul Hilal yang digelar oleh PCNU Kota Surabaya di Masjid Al-Mabrur, Nambangan, Surabaya pada Minggu (5/5/2019) gagal melihat hilal. Tidak terlihatnya hilal di langit Surabaya ini disebabkan mendung tebal yang menutupi hilal menjelang pukul 17.00 WIB.

KH Mas Sulaiman Rais Syuriah PCNU Surabaya mengatakan, pada pukul 17.45 WIB, mereka memutuskan bahwa hilal tidak dapat terlihat.

“Posisinya ada mendung yang tebal sekali. Jadi gak mungkin terlihat kalau dalam posisi seperti ini. Kesimpulannya, PCNU (Kota Surabaya, red) tim rukyatul hilal, tidak dapat melihat (Hilal, red),” ujar KH Mas Sulaiman ketika ditemui di masjid Al-Mabrur, Nambangan, Surabaya pada Minggu (5/5/2019).

Namun, ia menegaskan jika di Jawa Timur sendiri, PWNU Jatim telah melaporkan ada dua wilayah yang hilalnya terlihat, yaitu Condrodipo, Gresik dan Gebang, Madura. Sementara, terdapat 90 titik pemantauan hilal yang dipantau PWNU Jatim di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Tentu saja, kalau yang lain kelihatan, dan ini gak kelihatan, kita serahkan ke Kementerian Agama. Kementerian Agama nanti kalau isbatnya menentukan besok itu puasa, kita ikut puasa,” ungkapnya.

Meski secara kasat mata hilal tidak terlihat, KH Mas Sulaiman menyatakan jika posisi hilal berada di 5,43 derajat, yang seharusnya bisa terlihat. Sebelumnya, PCNU Surabaya tim rukyatul hilal telah berada di lokasi pemantauan sejak pukul 15.00 WIB untuk mempersiapkan alat dan mengecek derajat posisi matahari.

Sebagai informasi, Rukyatul Hilal adalah aktivitas mengamati fisik hilal atau penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadi konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam. (bas/tin)