Rabu, 24 April 2024
Hari Pers Nasional (HPN) 2019

Menjamurnya Citizen Journalism Berbasis Digital, Jadi Tantangan Dunia Jurnalistik

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Errol Jonathans CEO Suara Surabaya Media. Foto: dok suarasurabaya.net

Tantangan terbesar dalam perkembangan dunia jurnalistik saat ini adalah memahami perubahan masyarakat yang begitu cepat terutama dalam hal berkomunikasi dan berinformasi. Apalagi dengan teknologi saat ini memungkinkan sekali semua orang menjadi pewarta.

“Perkembangan citizen journalism yang selama ini diatur SS sudah mulai bergeser jadi jurnalisme multimedia. Bukan hanya audio lagi tapi juga mulai bergerak ke video. Perubahan ini yang betul-betul harus bisa dicermati,” kata Errol Jonathans CEO Suara Surabaya Media.

Media dalam hal ini, lanjut dia, harus bersaing juga dengan kecepatan masyarakat untuk mendapatkan informasi dalam hal kontribusi. Dan teknologi kian lama kian memungkinkan untuk siapa saja menjadi seorang “jurnalis”.

“Karena mereka ada di mana-mana dan menangkap semua momen. Mereka bisa menyebarluaskannya lebih cepat dari orang-orang pekerja media. Hanya saja kita orang-orang media terutama arus utama harus menjadi validator keakuratan informasi yang beredar termasuk rekayasa. Tugas media arus utama tidak pernah kalah dalam hal faktualitas infonya karena kita mampu melakukan indept dan investigasi. Kita selalu menyajikan info yang faktual, akurat dan cover booth side, ini yang tidak dimiliki citizen journalism,” kata Errol yang juga menjadi Ketua Dewan Juri kategori radio Forum Diskusi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019.

Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 ini, kata dia, seharusnya bisa menjadi ajang untuk memahami bagaimana dunia pers di Indonesia terutama situasi saat ini. Selain itu juga menjadi ajang unjuk diri bagaimana perkembangan pers yang sekarang.

Masyarakat pers sendiri, kata Errol, harus lebih mampu berkontribusi terhadap kebutuhan informasi masyarakat masa kini. Seperti moto atau tagline tema HPN, pers diminta berkontribusi terhadap ekonomi rakyat yang berbasis digital. Berarti memperlihatkan kontribusi pers bukan semata-mata menyebarluaskan atau sebagai sumber informasi saja. Tapi juga berkontribusi dalam dinamisasi masyarakat melalui informasi yang bisa berkembang dalam sektor-sektor lainnya.

“Terutama keinginan Jawa Timur digital ini akan jadi basis untuk perkembangan segala lini. Sehingga mau nggak mau orang-orang media harus mengikuti teknologi yang baru ini,” ujarnya.

Dengan digelarnya HPN 2019, tambah Errol, bisa menjadi semacam titik temu Jatim bersama orang-orang pers untuk saling menunjang, bersinergi membuat Jatim lebih maju melalui informasi dengan teknologi yang baru. (dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs