Pemkot Akan Pindah RPH Surabaya dan Bangun Kawasan Wisata Ampel

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengembangkan kawasan wisata di beberapa titik di Surabaya. Salah satu yang terus dikembangkan adalah kawasan Wisata Ampel dan sekitarnya yang menyimpan sejuta sejarah.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya berencana memindahkan kantor Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Surabaya. Saat ini, RPH Surabaya berada di Jalan Pegirian atau kawasan Wisata Ampel, rencananya RPH Surabaya ini akan dipindahkan ke daerah Tandes. Di sana, Pemkot Surabaya memiliki aset seluas 1,4 hektar yang sebelumnya digunakan oleh PT Abbattoir Surya Jaya.

“Lahan 1,4 hektar itu sudah kita ambil lagi untuk digunakan RPH nanti yang dari kawasan Ampel, karena Ampel ini sudah menjadi tempat wisatawan, sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk RPH. Saya ingin di Ampel menjadi tempat wisata,” kata Risma di ruang kerjanya, Minggu (2/6/2019).

Menurut Wali Kota Risma, di daerah Tandes itu merupakan wilayah pergudangan. Makanya, semua RPH akan dipindahkan ke sana. Itu artinya, di kawasan Ampel  tidak ada lagi pemotongan hewan.

“Nanti di Ampel bersih tidak ada lagi pemotongan hewan. RPH itu kan mengeluarkan limbah, padahal di Ampel itu tempat wisatawan, sehingga kurang baik kalau ini dibiarkan,” ujarnya.

Risma menyebut, saat ini pihaknya sedang melakukan penilaian terhadap lahan di Tandes yang akan digunakan untuk RPH. “Jadi pemindahan itu harus setara, di Tandes itu nilainya berapa, di RPH itu nilainya berapa. Setelah itu baru kita ambil alih,” katanya.

Di Tandes itu, Pemkot Surabaya akan membuat treatment limbah yang sangat representatif, karena tempat itu akan menjadi rumah pemotongan hewan terpadu.

Sementara itu, khusus untuk bekas kantor RPH Surabaya yang ada di kawasan Ampel, Wali kota Risma berencana untuk menggunakannya sebagai kantor pemerintahan, seperti kantor kelurahan atau kantor puskesmas. Bahkan, ia berencana sebagian lahan RPH itu untuk lahan parkir, sehingga tidak ada lagi parkir-parkir kendaraan di pinggir jalan. “Semoga bisa direalisasikan,” katanya. (bid/tin/iss)