Senin, 17 Juni 2024

Salah Turun di Terminal Mojokerto, Reyhan Menangis Terpisah dari Ibunya

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Reihan bocah kelas 5 SD yang tertinggal di terminal Kertajaya Mojokerto saat naik bus bersama ibunya, Minggu (3/11/2019) malam akhirnya bertemu dengan ibunya. Foto: Yasid petugas Dishub Trowulan Mojokerto

Reihan bocah kelas 5 SD salah turun di terminal Kertajaya Mojokerto saat naik bus bersama ibunya, Minggu (3/11/2019) malam.

Yasid petugas Dishub Trowulan Mojokerto menjelaskan, Reihan yang tinggal di Juwingan Surabaya ini mengaku naik bus bersama ibunya dari Jombang menuju Surabaya.

“Jadi karena kondisi Bus Harapan Jaya ini penuh, Reihan duduk di sebelah sopir dan ibunya berdiri. Ibu Reyhan sempat berpesan pada Reyhan Kamu duduk situ yo Le, ibu tak berdiri. Kamu jangan turun, sebelum ibu turun. Karena terus tergeser penumpang yang naik bus, akhirnya ibunya berdiri sampai di bagian belakang bus,” kata Yasid pada suarasurabaya.net.

Sesampainya di Terminal Kertajaya Mojokerto, lanjut dia, banyak penumpang bus yang turun dan tiba-tiba Reihan pun ikut turun.

“Kernet busnya nggak tahu apa-apa, dikira anaknya memang turun di situ jadi kondektur langsung menurunkan. Tapi ibunya tidak tahu kalau anaknya turun,” ujar dia.

Kemudian, Reyhan yang bingung mencari ibunya langsung menangis dan ditemukan tukang becak. Reyhan diantar menuju pos petugas di terminal Kertajaya.

“Kami sempat tanya-tanya soal kronologinya dan katanya tinggal di Surabaya. Jadi kami telepon Radio SS untuk mengabarkan ada anak tertinggal ini,” katanya.

Setelah Yasid mengudara di Radio SS, beberapa saat kemudian Anis Saturohman guru Reihan di SDN Kertajaya 5 merespon ke Radio SS dan mengaku jika Reihan itu muridnya. “Saya sudah minta kawan kelasnya mengabari keluarga Reihan karena mereka punya grup WA. Nanti saya kabari lagi,” kata Anis.

Gate Keeper SS langsung menghubungi Command Center Surabaya untuk mengecek keberadaan keluarga Reyhan di rumahnya di Jalan Juwingan.

Laporan Reyhan tertinggal ini sampai ke telinga keluarga Reyhan yang kebetulan mendengar siaran Radio SS dan langsung menghubungi ibu Reyhan lewat telepon.

“Ibunya saat itu sudah sampai di PLN arah Medaeng dan ditelepon keluarganya kalau ada berita anak atas nama Reyhan tertinggal di terminal. Ibunya langsung kaget dan ngecek anaknya apa masih ada di dekat sopir ternyata benar anaknya tidak ada. Ibunya sempat tanya pada kernet dan sopir bus dan kernet ingat kalau Reyhan memang turun di terminal Kertajaya bersama penumpang yang lain,” ujarnya.

Dari situlah, lanjut Yasid, ibu Reyhan langsung kembali lagi ke Terminal Kertajaya untuk menjemput Reyhan.

“Alhamdulillah Reyhan sudah bertemu ibunya dan sudah dijemput ayahnya juga. Sekarang sudah perjalanan pulang ke rumahnya,” pungkasnya. (dwi)

Berita Terkait

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
29o
Kurs