Kamis, 23 Mei 2024

Tour Jihad Jakarta Dibatalkan, Pihak Koordinator Minta Maaf di Kantor Polisi

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim (kiri) dan Mohammad Roni Koordinator Tour Jihad Jakarta (kanan) saat di Kantor Polda Jatim, Minggu (19/5/2019). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Kegiatan Tour Jihad Jakarta yang ramai di media sosial, membuat pihak kepolisian turun tangan. Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim menyebutkan, ajakan ini sempat meresahkan masyarakat, karena digadang-gadang sebagai bagian dari people power pada 22 Mei mendatang di Jakarta.

Barung menjelaskan, dari kabar yang beredar itu menyebutkan bahwa Tour Jihad dilakukan untuk menampung aspirasi masyarakat yang akan ke Jakarta. Dengan memfasilitasi kendaraan bus maupun mobil, melalui sistem paket. Misalnya, satu bus isi 50 orang dipatok harga Rp450 ribu.

“Kehebohan dua hari ini yaitu adanya fasilitas tour jihad yang akan dilakukan untuk menampung aspirasi mereka, yang mau ke Jakarta. Nah kita menindaklanjuti keresahan publik ini. Kita sudah menemui orangnya, dan pihak koordinator datang ke kami hari ini,” kata dia.

Dari upaya tindaklanjut itu, kata dia, pihak koordinator Tour Jihad Jakarta akhirnya mendatangi ke Polda Jatim, Minggu (19/5/2019). Di depan awak media, mereka menyampaikan permintaan maaf karena telah membuat keresahan dan meluruskan kegiatan Tour Jihad itu.

Mohammad Roni Koordinator Tour Jihad Jakarta membantah kalau kegiatannya itu upaya pergerakan massa. Dia menyebutkan, Tour Jihad Jakarta adalah kegiatan tamasya dengan menggandeng kaum emak-emak. Adapun rincian kegiatannya, dengan mengunjungi tempat ibadah dan belanja ke Tanah Abang.

“Sebenarnya konotasinya bukan sekejam kata-kata itu. Kita dengan emak-emak ingin jalan-jalan atau refreshing ke Jakarta. Sambil kulakan dan ibadah ke Masjid Istiqlal. Tidak ada kaitannya dengan 22 Mei,” kata dia.

Adapun pemilihan kata jihad yang banyak dipertanyakan, Roni menganggap itu bukan semata-mata diartikan sebagai perang. Dalam kegiatannya, masyarakat yang ikut juga mencari nafkah untuk keluarganya yang menurutnya sudah bagian dari jihad.

Kendati demikian, dirinya meminta maaf atas keresahan yang terjadi di masyarakat. Dia menyebutkan, bahwa Tour Jihad Jakarta sudah dibatalkan atau dibubarkan. Karena jumlah peserta yang mendaftar terlalu sedikit.

“Kalau kata-kata jihad di dalam Islam bukan diartikan perang. Kita mencari nafkah saja jihad. Jadi kata jihad itu bukan berarti kita udah berani mati. Melihat kondisi yang begitu memanas Tour Jihad ini sudah dibubarkan dan tidak ada dari kita yang berangkat ke Jakarta. Maaf atas keresahan ini,” jelasnya.

Usai melakukan permintaan maaf dan klarifikasi ke media, Roni bersama rekannya Feni Lestari diarahkan penyidik ke Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim. Mereka berdua tetap akan menjalani pemeriksaan terkait hal ini. (ang/tin/dwi)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Kamis, 23 Mei 2024
26o
Kurs