Jumat, 29 Maret 2024

Jumlah Kasus Covid-19 di AS Lampaui China, Tim Medis Kekurangan Alkes

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Staf rumah sakit melakukan tes drive-thru untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di Indian Wells, California, AS, Kamis (26/3/2020). Foto: Reuters/Lucy Nicholson
Jumlah infeksi virus corona di Amerika Serikat naik diatas 82.000 pada Kamis (26/3/2020), melampaui penghitungan nasional China dan Italia.Angka kematian di AS pun naik melebihi 1.200 kasus. Kasus semakin meningkat dengan jumlah fasilitas medis yang hampir habis. Terutama untuk ventilator dan masker pelindung, serta terhambatnya kapasitas pengujian diagnostik yang terbatas.

Andrew Cuomo Gubernur New York mengatakan pada konferensi pers, kekurangan alat ventilatordi negara bagiannya tersebut merupakan kejadian “luar biasa.”

“Tidak ada persediaan yang tersedia,” katanya.

Sementara New York adalah pusat virus corona di Amerika Serikat minggu ini. Gelombang besar infeksi berikutnya muncul menuju Louisiana, di mana permintaan akan ventilator telah berlipat ganda.

Sedangkan di New Orleans, penyebaran meluas diduga akibat perayaan Mardi Gras akhir bulan lalu.

John Bel Edwards Gubernur Louisiana mengatakan New Orleans akan kekurangan ventilator pada 2 April dan berpotensi kekurangan tempat tidur pada 7 April.

“Ini bukan dugaan, ini bukan teori yang lemah,” kata Edwards dalam konferensi pers. “Inilah yang akan terjadi.”

Sekitar 80% dari pasien perawatan intensif Louisiana sekarang menggunakan mesin pernapasan.

Kelangkaan masker pelindung, sarung tangan, baju pelindung dan kacamata untuk dokter dan perawat telah muncul sebagai masalah nasional.

“Perawat kami di seluruh negeri tidak memiliki peralatan pelindung pribadi yang diperlukan untuk merawat pasien COVID, atau pasien mereka,” kata Bonnie Castillo Kepala National Nurses United.

Menurut penghitungan Reuters dari badan kesehatan umum negara bagian dan lokal, Setidaknya 82.153 orang secara nasional terinfeksi pada Kamis. China, tempat pandemi global muncul akhir tahun lalu, memiliki jumlah kasus tertinggi kedua yaitu 81.285 kasus, diikuti oleh Italia dengan 80.539 kasus.

Setidaknya 1.204 orang Amerika telah meninggal karena COVID-19, yang telah terbukti sangat berbahaya bagi orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis yang mendasarinya.(ant/tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
29o
Kurs