Selasa, 16 April 2024

Khofifah Minta Warga Jatim Tidak Menstigma Negatif Penyintas Covid-19

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Para penyintas Covid-19 gowes bersama Gubernur Jatim, yang tergabung dalam Ikatan Alumni Pasien Sembuh Covid-19 RS Darurat Lapangan Indrapura (RSDL). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur meminta warganya disiplin pakai masker dan tidak menstigma atau mendiskriminasi warga yang positif maupun penyintas Covid-19.

Stigma yang berujung diskriminasi, menurut Khofifah, akan berdampak negatif terhadap kondisi psikologis hingga menurunkan imunitas seseorang untuk melawan virus Covid-19.

“Bangun semangat gotong royong, kebersamaan, empati, dan kasih sayang. Dukung mereka agar bisa kembali sehat seperti sedia kala,” katanya ketika Gowes Bareng Penyintas Covid-19 di Sidoarjo, Minggu (6/9/2020).

Para penyintas Covid-19 yang turut gowes bersama Gubernur Jatim itu tergabung dalam Ikatan Alumni Pasien Sembuh Covid-19 RS Darurat Lapangan Indrapura (RSDL).

Di acara gowes bareng itu Khofifah membagikan masker untuk masyarakat Sidoarjo bersama Achmad Zaini Plh Bupati Sidoarjo, Heru Tjahjono Sekdaprov Jatim, Kapolres Sidoarjo, Dandim Sidoarjo, dan Pimpinan OPD Pemprov Jatim dan Pemkab Sidoarjo.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur membagikan masker untuk masyarakat Sidoarjo, Minggu (6/9/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

Ada 2.000 lembar masker dan paket sembako yang Khofifah bersama para penyintas kepada masyarakat, tukang becak, pedagang kaki lima, bahkan petugas kebersihan di sepanjang perjalanan bersepeda mereka.

Khofifah menganjurkan, warga mencari tahu lebih banyak tentang Covid-19. Mempelajari apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri, keluarga, dan masyarakat.

Selain itu, dia meminta warga tidak terjebak berita hoaks atau informasi yang keliru tentang Covid-19 dengan mencari fakta dari sumber yang akurat untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan.

Khusus untuk penyintas Covid-19, dia meminta masyarakat tidak memberikan label-label tertentu kepada mereka. Karena pada dasarnya mereka sudah dinyatakan negatif dan sudah punya kekebalan terhadap virus penyebab Covid-19.

“Pelabelan hanya akan membuat penyakit ini tidak berkesudahan. Yang paling penting adalah patuhi protokol kesehatan. Siapapun bisa kena Covid-19 tanpa memandang status ini atau itu,” ujarnya. (den/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
30o
Kurs