Kamis, 28 Maret 2024

Pasien Lansia Covid-19 di Jawa Timur Bisa Sembuh

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat konferensi pers, Selasa (31/3/2020). Foto: Denza suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur Selasa (31/3/2020) mengumumkan kabar gembira. Satu pasien positif Covid-19 yang sudah lanjut usia di Jatim, sembuh.

Pasien dari Surabaya itu dinyatakan sembuh setelah diisolasi dan melewati beberapa kali swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR), dan hasilnya negatif.

“Kita dapat kabar gembira, hari ini. Satu lagi pasien sembuh. Pasien ini dari Surabaya dan usianya sudah 76 tahun. Saya ingin sampaikan, ini adalah bukti bahwa tenaga medik dan paramedik kita sudah memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Dengan adanya tambahan satu orang sembuh, total pasien yang dinyatakan sembuh di Jatim per hari ini menjadi 17 orang.

Kabar baik lainnya, hari ini juga terkonfirmasi tidak ada tambahan pasien meninggal di Jawa Timur. Jumlahnya, sekarang tetap delapan orang.

Dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Petang Selasa (31/3/2020) petang, Khofifah juga menyampaikan pemutakhiran jumlah kasus positif Covid-19. Hanya ada dua tambahan kasus positif.

“Dua yang positif ini, satu orang dari Gresik, dan satu lagi dari Kabupaten Madiun,” katanya.

Dengan adanya tambahan kasus itu, Gresik sekarang menangani tiga pasien positif Covid-19. Sedangkan Kabupaten Madiun, dengan adanya satu pasien positif, per hari ini menjadi daerah terjangkit atau zona merah.

Adapun total kasus positif Covid-19 di Jatim sekarang menjadi 93 orang. Daerah terjangkit atau zona merah di Jawa Timur jua bertambah menjadi 19 kabupaten/kota.

Sementara itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jatim mencatat, hari ini ada tambahan 54 pasien dalam pengawasan (PDP). Jumlahnya sekarang jadi 420 orang.

Peningkatan signifikan terjadi untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP). Kemarin 5.812 orang sekarang jadi 6.565 orang. Artinya, ada tambahan 753 kasus dalam sehari.

Penambahan ODP yang signifikan ini bukan berarti kabar buruk. Ini justru menunjukkan, kinerja tim tracing atau tim pelacakan Gugus Tugas Covid-19 lebih optimal dalam mendeteksi orang-orang yang pernah kontak dengan pasien PDP atau positif.

“Supaya kesehatan mereka bisa tetap terpantau oleh tim kami dan penanganan menjadi lebih mudah,” kata dr Joni Wahyuhadi Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim.(den/ang/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
31o
Kurs