Senin, 2 Desember 2024

Pemprov Serahkan Rp87 Miliar Bansos ke Tiga Pemda Surabaya Raya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam konferensi pers di Grahadi, Minggu (17/5/2020). Foto: Denza suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, Pemprov Jatim telah memberikan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 di tiga daerah pelaksana PSBB Surabaya Raya.

Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik itu totalnya mencapai Rp87 miliar untuk 145 ribu keluarga penerima manfaat (KPM).

Untuk 35 ribu KPM di Gresik, Pemprov menyalurkan Rp21 miliar. Untuk 45 ribu KPM di Surabaya, BKK yang disalurkan sebesar Rp27 miliar. Terbanyak di Sidoarjo, Rp39 miliar untuk 65 ribu KPM.

“Kami beri wewenang pendistribusian ke pemkab/pemkot. Asumsinya siapa dan mana yang terdampak Covid-19, yang bukan penerima bantuan dari pusat, yang paling tahu bupati dan wali kota,” katanya, Minggu (17/5/2020) malam.

Setiap KPM yang seharusnya datanya sudah diserahkan ke Pemprov Jatim oleh Pemkab Gresik, Sidoarjo, dan Pemkot Surabaya, akan menerima bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan selama tiga bulan.

Sayangnya, Khofifah tidak menyebutkan, kapan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara BPBD Jatim dengan ketiga pemkab/pemkot Surabaya Raya itu berlangsung.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu pernah menyatakan, sebelum mentransfer bansos bersifat BKK ke rekening pemkab/pemkot, harus ada penandatanganan NPHD bersama-sama.

Sebelum melakukan penandatanganan itu, pemkab dan pemkot yang akan mendistribusikan bantuan harus menyetorkan data masyarakat terdampak Covid-19 yang berhak menerima bansos.

Khofifah hanya memastikan, bahwa bantuan keuangan khusus yang boleh didistribusikan berupa sembako atau uang tunai kepada masing-masing KPM itu sudah diserahkan oleh Pemprov Jatim.

Selain BKK, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Khofifah juga memaparkan data termutakhir penyaluran bantuan berupa suplemen BPNT untuk KPM di Kelurahan.

Dari 333.022 KPM berbasis kelurahan sasaran Pemprov Jatim di seluruh Jawa Timur, 118.758 KPM di antaranya ada di tiga daerah pelaksana PSBB Surabaya Raya dengan total nilai bantuan Rp38,69 miliar.

Sebanyak 3.448 KPM di Kabupaten Gresik, 6.773 KPM di Kabupaten Sidoarjo, dan 118.758 KPM di Kota Surabaya. Surabaya jadi yang terbanyak jumlah KPM-nya karena semua daerahnya adalah kelurahan.

Para KPM suplemen BPNT ini adalah keluarga penerima yang sudah terdata sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Masing-masing KPM yang menerima Rp200 ribu per bulan selama beberapa bulan dari pemerintah pusat, juga mendapat tambahan (suplemen) dari Pemprov Jatim senilai Rp100 ribu setiap bulan selama tiga bulan.

Total suplemen BPNT yang dikeluarkan Pemprov dari APBD Jatim sebanyak Rp1,03 miliar untuk KPM di Gresik, Rp35,6 miliar untuk KPM di Surabaya, dan Rp2 miliar untuk KPM di Sidoarjo.

“Jadi total bantuan JPS Surabaya Raya, untuk 128.979 KPM setara Rp38,69 miliar. Surabaya dapat porsi sangat besar karena semua daerah Surabaya berbasis kelurahan. Sidoarjo dan Gresik hanya untuk warga yang tinggal di kecamatan kota,” katanya.

Khofifah juga memaparkan bantuan lain yang disalurkan Pemprov Jatim untuk ketiga daerah Surabaya Raya, baik dalam hal dapur umum maupun berupa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.

Dia menyebutkan, total bantuan Pemprov untuk masing-masing daerah di Surabaya secara kumulatif. Bantuan Pemprov untuk Surabaya totalnya Rp89,87 miliar, untuk Sidoarjo Rp46,9 miliar, dan untuk Gresik Rp23,9 miliar.

“Jadit, total bantuan Pemprov Jatim untuk Surabaya Raya, sampai hari ini senilai Rp161,6 miliar. Ini tidak termasuk layanan kesehatan. Di Surabaya ada tiga rumah sakit yang didedikasikan sebagai RS Covid-19. Ada RSUD dr Soetomo, RSJ Menur, dan RS Haji,” ujarnya.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 2 Desember 2024
26o
Kurs