Senin, 27 Oktober 2025

Penyebab Masyarakat Masih Mengabaikan Imbauan Physical Distancing

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Pengunjung warung kopi di Surabaya dipaksa melakukan rapid test. Fot : Istimewa

Penyebab masyarakat masih mengabaikan imbauan jaga jarak fisik (Physical Distancing) karena mereka kesulitan memahami informasi mana yang penting, kata Prof. Rachma Ida dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair.

“Banyaknya informasi tentang Covid-19 membuat masyarakat semakin tidak tahu mana yang betul, mana yang hoaks. Akhirnya mereka memilih meninggalkan informasi tentang Covid-19,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (15/4/2020).

Melihat kondisi saat ini, di mana masih banyak orang berkerumun di warung kopi atau kafe, Rachma Ida menyarankan imbauan atau informasi penting terkait Covid-19 disampaikan dengan bahasa yang lebih sederhana dan langsung ke pokok bahasan. Seperti penyampaian imbauan dan informasi terkait Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Jangan menggunakan kata-kata yang terlalu teoritis dan susah dipahami awam. Langsung saja, seperti ‘Ini penyakit menular’,” kata Rachma Ida.

Selain itu, sosok pembawa pesan juga mempunyai pengaruh signifikan. Penjelasan dari teman, keluarga, atau orang yang sudah dikenal dan dipercaya, lebih efektif.

Keterbukaan informasi, meskipun bisa menimbulkan kepanikan, menurut Rachma, tetap perlu dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19.(iss)

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Senin, 27 Oktober 2025
26o
Kurs