Kamis, 25 April 2024

Sebelum Bertemu Presiden, Para Menteri Juga Harus Menjalani Pemeriksaan Suhu Tubuh

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jhonny Gerard Plate Menteri Komunikasi dan Informatika menjalani proses pemeriksaan suhu tubuh, sebelum mengikuti rapat kabinet, Selasa (3/3/2020), di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto : Farid suarasurabaya.net

Sekretariat Presiden mulai hari ini, Selasa (3/3/2020), menerapkan langkah antisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), sehari sesudah ada pengumuman warga negara Indonesia yang positif terinfeksi.

Langkah antisipasinya, dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap orang yang akan memasuki Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Bukan cuma pegawai di lingkungan Istana Kepresidenan yang harus menjalani pemeriksaan. Tapi, tamu presiden, awak media, dan bahkan para menteri juga diperiksa.

Pantauan suarasurabaya.net di lokasi, Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memeriksa menteri seperti Luhut Binsar Panjaitan, Wishnutama, dan Jhonny Gerard Plate, yang akan mengikuti rapat kabinet, di Istana Merdeka.

Petugas penjaga pintu itu mengarahkan alat pengukur suhu tubuh (thermal scanner) infra merah ke bagian kepala, tanpa perlu bersentuhan.

Dan, dalam hitungan sekian detik, alat itu mengeluarkan angka hasil deteksi suhu tubuh.

Bey Machmudin Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden mengatakan, prosedur pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk Istana Kepresidenan merupakan upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.

Kalau ada orang yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius, maka orang itu tidak boleh masuk Istana Presiden.

“Jadi, sejak kemarin diputuskan oleh Kepala Staf Presiden dan Paspampres, mulai hari ini dilakukan pencegahan penyebaran Virus Corona di Istana, dengan menggunakan pengukur suhu tubuh. Pemeriksaan untuk pejabat dan semua yang akan ke Istana, termasuk pegawai, Paspampres, dan wartawan,” ujarnya.

Menurut Bey, pemeriksaan suhu tubuh rencananya akan dilakukan selama dua minggu. Tapi, tidak menutup kemungkinan prosedur pencegahan itu dilanjutkan, sampai wabah Virus Corona benar-benar selesai.

“Ini akan dilakukan terus selama dua minggu berjalan dan akan dievaluasi. Kami juga lihat kondisi nasional secara umum apakah pemeriksaan suhu tubuh nantinya diteruskan atau tidak,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bey Machmudin mengatakan, Pemerintah sudah menunjuk Achmad Yurianto Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, sebagai Juru Bicara penanganan Virus Corona.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia, kemarin, Senin (2/3/2020), mengumumkan adanya kasus Virus Corona (Covid-19), di daerah Depok, Jawa Barat.

Dua orang yang masih satu keluarga, ibu dan seorang anaknya, dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.

Sekarang, dua orang itu masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.(rid/iss/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs