Jumat, 19 April 2024

BPOM akan Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Sebelum 13 Januari

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Simulasi vaksin Covid-19 di RSI Jemursari, Surabaya, pada Jumat (18/12/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

Penny Kusumastuti Lukito Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, izin penggunaan darurat Coronavac Vaksin Covid-19 produksi Sinovac, akan terbit sebelum 13 Januari 2021.

Menurut Penny, proses perizinan vaksin buatan China tersebut sudah memasuki tahap akhir.

BPOM tinggal menunggu data hasil uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.

Data itu nantinya akan dievaluasi internal. Kemudian, BPOM akan melakukan pembahasan tahap akhir bersama Komite Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan juga pakar epidemiologi.

“Dengan adanya rolling submission dengan BPOM, yang bertahap, kan ditemukan keamanan sudah baik, efikasi yang bertahap dilaporkan juga dipantau, sudah kami dapatkan datanya. Imunogenisitas, netralisasi, itu sudah memberikan keyakinan pada kami sehingga izin bisa kami diberikan sebelum tanggal 13 Januari,” ujarnya di Jakarta, Jumat (8/1/2021).

Sesudah izin penggunaan darurat diterbitkan, program vaksinasi bisa dilaksanakan pemerintah. Penny mengatakan, selama program vaksinasi berjalan, BPOM akan terus melakukan pengawasan antara lain terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Terkait Vaksin Sinovac, Majelis Ulama Indonesia (MUI), sudah menyatakan halal digunakan untuk masyarakat. Berdasarkan hasil audit Komisi Fatwa serta Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI, Coronavac tidak mengandung zat yang haram. MUI berkesimpulan Vaksin Covid-19 produksi Sinovac hukumnya suci dan halal.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sudah membeli tiga juta dosis Coronavac dari China, dan mendistribusikan ke berbagai daerah. Coronavac, salah satu vaksin yang akan dipakai dalam Program Vaksinasi Nasional.

Program Vaksinasi Nasional rencananya dilaksanakan dua tahap dengan target 181 juta orang, untuk menciptakan kekebalan kelompok. Tahap pertama, pertengahan Januari sampai April 2021, dengan prioritas 1,3 juta petugas kesehatan dan 17 juta petugas layanan publik. Tahap kedua, mulai April 2021, untuk 63 juta masyarakat rentan tertular.

Sebelumnya, Joko Widodo Presiden sudah menyatakan kesiapannya menjadi orang pertama yang menerima suntikan Coronavac dalam program vaksinasi, hari Rabu (13/1/2021) mendatang.(rid/tin/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs