Jumat, 19 April 2024

Daerah Level 1 Bakal PTM 100 Persen, Surabaya Jadi Percontohan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Berjarak dan tetap pakai masker saat belajar di dalam kelas. Siswa siswi SMPN 4 Surabaya wajib patuh protokol kesehatan selama di lingkungan sekolah dan jam belajar pada hari pertama PTM pada Senin (6/9/2021). Foto: Totok suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan Surabaya menjadi percontohan pemerintah nasional dalam upaya menuju pembelajaran tatap muka 100 persen. Ini karena menurut Eri, Surabaya dinilai cepat dalam menangani pandemi Covid-19.

Ini disampaikan Wali Kota usai mengikuti rapat Percepatan Vaksinasi Antisipasi Covid-19 Varian Baru dan Persiapan Natal Tahun Baru 2022, Senin (15/11/2021) malam bersama Forkopimda Jawa Timur beserta seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Jatim. 

“Bahkan kemarin (Senin) Profesor Andini tenaga ahli Menteri Kesehatan (Menkes) datang ke Surabaya, karena yang dicontoh (PTM) Surabaya. Pak menteri akan mengeluarkan surat bersama tiga atau empat menteri yang hari ini dirapatkan. Surabaya atau tempat yang level 1 akan dilakukan PTM 100 persen dengan catatan, model yang diterapkan seperti di Surabaya,” kata Eri dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Rabu (17/11/2021).

“Beliau mencatat yang dilakukan Surabaya apa saja karena Surabaya bergeraknya cepat. Sebenarnya kita sudah level 1 tapi karena aglomerasi kita belum level 1 waktu itu. (Vaksinasi) Surabaya sudah 94 sekian persen untuk lansia, dosis 1 sudah 100 persen lebih, dosis 2 hampir 90 persen. Kalau guru saya bilang belum 100 persen karena ada yang komorbid,” imbuh wali kota.

Sementara terkait PTM, sebelum melaksanakannya sekolah-sekolah sudah melakukan asesmen terlebih dahulu. Hanya sekolah yang lolos asesmen yang bisa menggelar PTM terbatas dengan kapasitas 25 persen. Asesmen ini sebagai upaya memastikan kesiapan sarana dan prasarana sekolah terkait protokol kesehatan, untuk melaksanakan PTM.

Lalu bagi sekolah yang sudah PTM, Pemkot juga melakukan upaya surveilans.

“Kita lakukan surveilans paling tidak 10 persen dari tiap sekolah kita lakukan rutin (tes swab) untuk semua sekolah. Ini untuk memastikan bahwa yang ikut PTM tidak ada yang terpapar Covid-19. Bukan berarti ketika ada yang terpapar Covid protokolnya jelek, bisa jadi yang terpapar Covid bukan di sekolah tapi dari luar,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut Eri berharap agar ketika PTM dibuka 100 persen, semua komponen baik orang tua maupun tenaga pendidik dapat memastikan protokol kesehatan baik di sekolah atau di luar sekolah dapat dijaga.

“Harapan kita ketika Pak Menkes, Pak Mendik (menteri pendidikan) mengatakan 100 persen (PTM) maka asesmen dan surveilans yang dilakukan harus diikuti semua sekolah,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs