
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menggelar acara IDI Award 2021. DR dr Sutrisno SPOG (K) Ketua IDI Jawa Timur mengatakan, IDI Award merupakan pemberian award kepada dokter berprestasi.
“Selain diberikan kepada dokter, IDI Award juga akan diberikan kepada tokoh masyarakat yang telah memberikan pelayanan medis (pengabdian masyarakat dan bukti prestasi dalam pengembangan ilmu kedokteran teknologi kedokteran) serta kepada dokter pahlawan yang berjasa dalam penanganan Covid-19,” kata Dokter Sutrisno, Sabtu(18/12/2021).
Sementara itu, Emil Elestianto Dardak Wakil Gubenur Jawa Timur dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka hari jadi ke-71 IDI telah melalui sebuah perjalanan usia yang sangat panjang.
Emil juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, atas ketulusan, pengabdian, perjuangan, serta pengorbanan para dokter Indonesia yang berada di garda depan memberikan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia termasuk di masa pandemi Covid-19.
“Sebagai seorang dokter tentunya mendapat anugrah yang sangat mulia. Anugrah kecerdasan, kemampuan kesehatan, kemampuan fisik maupun intelektual untuk mempraktekan ilmu kedokteran sebagai sebuah profesi. Bukan hanya berhenti pada pemahaman tetapi pada penerapan dan implementasi yang erat dengan kehidupan masyarakat dan dokter sangat dibutuhkan terutama dalam masa pandemi yang melanda hampir dua tahun ini,” kata Emil.
Penganugrahan IDI Wilayah Jawa Timur Award 2021 dilaksanakan secara hybrid di kantor IDI Surabaya dan berikut nama-nama dokter inspiratif dan satu figur inspiratif.
Untuk kategori dokter Inspiratif Pelayanan Medis, terpilih dua orang yaitu, Dr Atok Irawan, Sp.P dan Dr. dr Joni Wahyuhadi, SpBS(K).
Kategori dokter Inspiratif Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran diraih oleh DR. Dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp KK(K), Dokter Inspiratif Sosial Kemasyarakatan diberikan kepada DR Dr Christijogo Sumartono W, Sp.An, kategori dokter Pejuang Covid-19 kepada Dr Syifa Mustika, Sp PD.
Khusus penghargaan figur Insipratif di bidang Kesehatan diberikan kepada Aeshnina Azzahra Agilani, pelajar SMP 2 Gresik atas kepeduliannya yang mengkampayekan tentang bahaya limbah plastik.(man/den)