Hari Raya Kuningan, Sembahyang Bersama di Pura Segara Kenjeran Dilaksanakan Bergelombang

Hari Raya Kuningan pada Sabtu (24/4/2021) ini dirayakan umat Hindu dengan memberikan persembahan dan melakukan sembahyang. Di Pura Segara Kenjeran, Surabaya sampai pukul 12.00 dilaksanakan sembahyang bersama sebanyak 4 gelombang.

Pada gelombang pertama, sebagai pembukaan, sembahyang bersama dipimpin oleh pendeta Ida Pedanda Gede Anom Jala Karana Manauba. Sementara untuk gelombang selanjutnya dipimpin oleh pemangku.

Jero Mangku Wayan Budi, Koordinator Pemangku Pura Segara mengatakan, umat dipersilahkan untuk mengatur dan menyesuaikan waktunya, agar tidak secara bersamaan datang ke Pura.

“Hal ini supaya tidak terjadi penumpukan jamaah di dalam Pura,” ujar Mangku Wayan.

Meski sembahyang bersama hanya dilaksanakan sampai pukul 12.00, tapi Pura tetap melayani umat yang akan bersembahyang setelah jam tersebut.

Namun, kata Mangku Wayan, sembahyang tidak dipimpin oleh pemangku. “Umat yang datang siang sampai sore hari bisa menjalankan sembahyang sendiri-sendiri,” katanya.

Hari Raya Kuningan ini dirayakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan. Dalam Galungan, umat merayakan kemenangan dharma atas adharma, atau kebaikan melawan keburukan.

Sementara Hari Raya Kuningan memiliki makna pencapaian peningkatan spiritual, melaui proses introspeksi diri untuk terhindar dari sifat buruk duniawi.

“Di Hari Raya Kuningan ini, ada ada aturan sesajen persembahan nasi kuning untuk Sang Hyang Widi,” terang Mangku Wayan.

Dari pantauan suarasurabaya.net, umat tertib memakai masker selama beribadah, dan teratur menempati posisi yang sudah ditata berjarak di dalam madya utama Pura Segara. Kapasitas umat juga dibatasi tak lebih dari setengah kapasitas normal yang mencapai 500 umat.

Mangku Wayan menyatakan, untuk menambah kenyamanan pada umat, 9 pemangku yang ada di Pura Segara ini sudah mendapatkan vaksinasi covid-19.

“Kami juga menghaturkan doa khusus agar pandemi segera berakhir, dan aktifitas kembali normal,” harapnya. (ton/ipg)