Jumat, 26 April 2024

Ikuti PTM Siswa Tunanetra Tetap Wajib Protokol Kesehatan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pembelajaran tatap muka dijalani siswa tunanetra di SMA LB YPAB Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Dua siswa SMA Luar Biasa (LB) YPAB Surabaya, Senin (6/9/2021) ikuti pembelajaran tatap muka (PTM) yang dilaksanakan di sekolah dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Keduanya tetap memakai masker selama mengikuti pembelajaran yang masing-masing dilaksanakan di dua ruang kelas yang berbeda.

Martinus Adi Saputra adalah siswa kelas 10 yang pada gelaran pembelajaran tatap muka perdana ini mengikuti pelajaran Agama. Sedangkan satu siswa lagi adalah Rafli Agung Suprapto kelas 11 yang mengikuti pelajaran bahasa Daerah. Keduanya masing-maing berada di dalam ruang kelas yang berbeda dan bersama dengan pengajar yang berbeda pula.

Eko Purwanto kepala SMA LB YPAB Surabaya membenarkan bahwa dua siswanya masing-masing dari kelas 10 dan 11 mengikuti pembelajaran tatap muka. “Mereka sudah diberikan informasi sebelumnya, agar tetap patuh pada protokol kesehatan. Tidak boleh melepaskan masker selama belajar,” terang Eko Purwanto.

Di SMA LB YPAB Surabaya, lanjut Eko ada sekurangnya 9 siswa kelas 10 sampai 12 yang seluruhnya adalah anak-anak disabel dengan hambatan penglihatan. Prosedur untuk keikutsertaan pembelajaran tatap muka tidak berbeda jauh dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Termasuk protokol kesehatan, dan surat izin dari orang tua siswa.

Sebelum pelaksanaan PTM, informasi disampaikan kepada masing-masing siswa dan orang tua, mulai dari prosedur protokol kesehatan sampai dengan kewajiban terkait surat persetujuan mengikuti PTM. “Dan hanya ada dua siswa yang orang tuanya memberikan izin untuk mengikuti pembelajaran tatap muka hari ini, ” kata Eko.

Selama masa pandemi, pembelajaran para siswa diantaranya juga dilakukan dengan daring. Para guru diminta untuk mendampingi para siswa pada saat proses pembelajaran. Dengan harapan membantu memberikan kemudahan pemahaman bagi para siswa. “Guru-guru kami minta untuk membantu proses pembelajaran daring menjadi lebih mudah dipahami bagi anak-anak,” pungkas Eko.

Sementara itu, pada proses pembelajaran tatap muka Senin (6/9/2021) ini, masing-masing siswa duduk berjarak dengan pengajar untuk mengikuti pembelajaran. Masing-masing siswa dan guru mengenakan masker dan tidak berdekatan. “Kami memang tetap menekankan agar anak-anak mematuhi protokol kesehatan,” tutup Eko.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs