Jumat, 26 April 2024

Kemenkumham Jatim Bernuansa Squid Game di Hari Ke-12 SKD CPNS

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Panitia tes SKD CPNS di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Rabu (20/10/2021). Foto: Kemenkumham RI

Kanwil Kemenkumham Jatim memiliki cara unik untuk mencairkan ketegangan dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Formasi Penjaga Tahanan dan Pemeriksa Keimigrasian. Pada Rabu (20/10/2021) para peserta dihibur dengan panitia yang berdandan ala pink soldier dalam film seri Squid Game.

Suasana ala Squid Game memang sudah terasa sejak para peserta Sesi II hari ke-12 memasuki venue di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Peserta yang menunggu di halaman depan diarahkan untuk menghadap ke arah Graha Widya. Tak berselang lama, sirine pun berbunyi. Dari dalam Graha Widya, muncul lima pink soldier. Karakter penjaga dalam film besutan Hwang Dong-Hyuk itu.

Backsound mencekam khas film serial yang tayang di Netflix itu turut mengiringi pink soldier menghampiri para peserta. Kelima pink soldier yang bertugas dilengkapi juga dengan senjata laras panjang. Bukannya takut, para peserta ujian justru takjub dan memberikan tepuk tangan meriah. “Seru banget, bikin seneng,” ujar Aini Sholikah, salah satu peserta.

Krismono Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim mengatakan bahwa pihaknya memang ingin menciptakan suasana yang berbeda dalam seleksi CPNS. Agar tidak monoton, pihaknya menentukan tema berbeda setiap harinya. Di hari ke-12 ini, panitia tampil kekinian dengan tema Squid Game. “Kami ingin membuat peserta lebih rileks dan bahagia,” ujar Krismono.

Pria kelahiran Yogyakarta itu menjelaskan Squid Game dipilih karena ada kemiripan antara permainan asal Korea Selatan itu dengan seleksi CPNS. Karena, lanjut Krismono, peserta harus melewati berbagai macam rintangan dalam permainan. Orang yang bertahan sampai akhir akan mendapat hadiah.

“Dalam hal ini, bagi yang sukses akan diangkat menjadi CPNS Kemenkumham,” urainya. “Tapi bedanya, Squid Game diikuti orang-orang putus asa, sedangkan seleksi CPNS diikuti masyarakat yang penuh semangat dan optimisme,” imbuhnya.

Krismono juga menjelaskan bahwa faktor mental peserta menjadi salah satu yang dominan dalam mengerjakan soal. Banyak peserta yang terlalu tegang, sehingga hasilnya kurang memuaskan.

Untuk itu, dengan kreativitas panitia, dia berharap akan sedikit mengendurkan ketegangan yang ada.

“Kami berharap melalui seleksi ini mendapatkan SDM yang mumpuni secara intelektual dan integritas,” harapnya.(tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs