Jumat, 29 Maret 2024

Kuatnya Arus Bawah Laut Tantangan Proses Pencarian Pesawat Sriwijaya SJ-182

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Tim Denjaka TNI AL bergerak menuju KRI Semarang, Senin (11/1/2021) sore, sesudah melakukan pencarian bawah laut Sriwijaya Air SJ-182. Foto: Farid suarasurabaya.net

Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, masih berlanjut. Hari ini, Selasa (12/1/2021), proses pencarian memasuki hari keempat.

Tim Gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), bersama TNI, Polri, BPPT, dan unsur masyarakat, masih belum berhasil menemukan kotak hitam (black box).

Pantauan Suarasurabaya.net di Perairan Kepulauan Seribu dari atas KRI Semarang kapal milik TNI AL, dari kemarin siang sampai pagi ini, belum ada tim yang menemukan black box Sriwijaya Air SJ-182.

Tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Batalyon Intai Amphibi (Yontaifib), dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL, sejauh ini sudah menemukan serpihan pesawat, bagian tubuh dan sejumlah barang bawaan korban.

Padahal, hari Minggu (10/1/2021), Marsekal Hadi Tjahjanto Panglima TNI menyampaikan sinyal yang dipancarkan black box terdeteksi, dan lokasinya sudah diberi tanda.

Sejumlah kapal membantu proses pencarian Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021) sore. Foto: Farid Suarasurabaya.net

Informasi yang didapat Suarasurabaya.net, kuatnya arus bawah laut menjadi tantangan besar bagi para penyelam dalam upaya pencarian black box dan para korban kecelakaan pesawat.

Bahkan, begitu kuatnya arus bawah laut, tanda yang dipasang di titik terdeteksinya sinyal black box pada Minggu malam, hilang tersapu arus laut waktu tim penyelam melanjutkan proses pencarian, Senin pagi.

Rencananya, pagi ini suarasurabaya bersama sejumlah wartawan yang menginap di KRI Semarang, akan menumpang kapal kecil menuju titik-titik lokasi pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Kemarin, Brigjen TNI Marinir Rasman Direktur Operasi Basarnas mengatakan, timnya fokus lakukan pencarian di bawah permukaan laut, khususnya kotak hitam.

Black box pesawat terdiri dari dua komponen, yaitu Flight Data Recorder (FDR) yang berisi data penerbangan pesawat.

Kemudian, Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam pembicaraan kabin pesawat antara pilot dengan co-pilot, kru pesawat dan menara pemantau.

Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak dengan menara pengawas beberapa menit lepas landas, Sabtu (9/1/2021) siang.

Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pukul 14.36 WIB, dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio, Pontianak pukul 15.15 WIB.

Pesawat Boeing 737 seri 500 berpenumpang 50 orang plus 12 awak itu jatuh di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.(rid/iss/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs