Jumat, 26 April 2024

Mendikbud: PTM Terbatas Penting untuk Atasi Hilangnya Kemampuan dan Pengalaman Belajar Peserta Didik

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Miji IV, Mojokerto pada Senin (30/11/2020). Foto: Humas Pemkot Mojokerto

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia, telah menimbulkan beberapa dampak sosial negatif yang berkepanjangan, terutama di dunia pendidikan. Dampak sosial negatif tersebut di antaranya mulai dari peserta didik yang putus sekolah, penurunan capaian belajar, hingga kekerasan pada anak.

Nadiem Anwar Makarim Mendikbud menyampaikan pentingnya Indonesia memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh. Sementara 23 negara lainnya atau hampir 85% sudah menggunakan pembelajaran tatap muka,” kata Mendikbud dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Nadiem mengatakan, masyarakat (murid, guru, orang tua, pengamat pendidikan dan pengamat sosial) sudah mengharapkan dimulainya PTM terbatas karena kekhawatiran akan hilangnya kemampuan dan pengalaman belajar peserta didik akibat pandemi Covid-19 (learning loss), terutama bagi yang paling kesulitan menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Oleh sebab itu, kata dia, PTM terbatas perlu diakselerasi dengan mengombinasikan metode PJJ agar dapat tetap memenuhi protokol kesehatan.

“Setelah mayoritas pendidik dan tenaga kependidikan divaksin dosis kedua dan selambatnya tahun ajaran baru, satuan pendidikan diwajibkan untuk memberikan opsi layanan pembelajaran tatap muka terbatas.”

“Namun demikian, tentunya orang tua/wali dapat memutuskan bagi anaknya untuk tetap melakukan pembelajaran jarak jauh. Kedua opsi tersebut harus tersedia,” ujarnya.

Sementara, Illiza Sa’aduddin Djamal anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyampaikan apresiasinya terhadap arah kebijakan PTM terbatas.

“Saya mengapresiasi apa yang sudah dipaparkan Mas Menteri. Di Aceh, terutama di Aceh Besar melaksanakan PTM. Di Banda Aceh, PTM dengan sistem bergiliran. Saya sudah berkunjung ke sekolah-sekolah. Memang harapannya semua anak, guru, orang tua ingin PTM, sebagaimana yang Mas Menteri sampaikan,” ungkap Illiza.

Pada akhir rapat kerja, Mendikbud menegaskan menegaskan seluruh dunia, belum tersedia vaksinasi untuk anak, Namun, banyak yang sudah melakukan PTM dengan aman.

“Saya sangat mengharapkan peran aktif kepala satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk memastikan pembelajaran tatap muka terbatas dapat berjalan dengan aman,” jelas Mendikbud sekaligus menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan.

Kata Nadiem, kebijakan terkait PTM terbatas akan diputuskan selanjutnya bersama Kemenag, Kemenkes dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). (faz/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs