
Tetap bukanya Wana Wisata Pacet di Kabupaten Mojokerto selama libur lebaran, sampai Minggu (16/5/2021) menyebabkan enumpukan kendaraan sehingga petugas kepolisian harus menerapkan sistem buka tutup untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan yang semakin parah.
Petugas gabungan menerapkan rekayasa arus lalu lintas mulai dari pengalihan arus kendaraan dari arah Mojosari menuju Pacet, juga di Simpang Tiga Gapuk menuju Wisata Air Panas Padusan, serta penutupan Jalur Cangar menuju Kota Batu.
AKBP Dony Alexander Kapolres Mojokerto mengatakan, rekayasa lalu lintas itu untuk mengantisipasi membeludaknya wisatawan menuju Pacet yang sampai sekarang masih menjadi tempat favorit wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Kami tutup jalur yang mana nanti kami lempar ke wilayah Gondang dan Jatirejo. Namun untuk pengendaliannya ada di Bundaran Pacet,” kata Dony seperti dilaporkan Fuad Maja FM.
Sedang untuk menghindari kosentrasi kendaraan di satu titik, Polres Mojokerto memberlakukan sistem buka tutup.
“Setelah satu jam kami akan buka kembali, sehingga tidak terjadi penumpukan dan juga tidak terjadi kemacetan lalu lintas,” katanya.
Har ini, Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto melakukan sidak di sejumlah lokasi wisata. Di antaranya di pemandian air Panas Padusan dan Wisata Pemandian dan permainan anak di Ubalan.
Sidak itu dia lakukan karena ada prediksi bahwa puncak kunjungan wisatawan ke kawasan Pacet dan Trawas pada momen libur lebaran 1442 Hijriah/2021 terjadi hari Minggu ini.
Dia bilang, sidak kali ini untuk memastikan tempat wisata memenuhi kriteria protokol kesehatan yang telah disampaikan sebelum libur lebaran.
“Kami sudah kumpulkan semua pengelola tempat wisata. Kami maksimalkan 50 persen dengan penerapan 3M,” kata Ikfina.
Dia menjelaskan, penerapan 3M dan pembatasan jumlah wisatawan ini sangat berpengaruh terhadap zona penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto sehingga dirinya membuka setiap wisata yang ada di Mojokerto.
“Saat ini Zona kita hijau dan kuning, jangan sampai jadi oranye. Kalau itu (zona oranye) terjadi, dengan terpaksa kami tutup tempat wisata maupun tempat ibadah,” tegasnya.
Tak hanya warga lokal, pengunjung juga datang dari berbagai daerah sekitar. Bahkan, lanjut Ikfina, sebagian besar berasal dari luar daerah. Seperti wilayah Surabaya, Sidoarjo, maupun Gresik.(fad/tin)