Sebanyak sembilan sekolah di Kota Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Mereka dinilai berhak mendapatkan penghargaan itu karena sudah membina sekolah lain untuk peduli lingkungan dan berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Kota.
Selain Adiwiyata Mandiri, sebanyak lima sekolah di Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional atau satu tingkat lebih rendah dibandingkan Adiwiyata Mandiri.
Semua penghargaan itu diberikan kepada pihak sekolah melalui Pemerintah Kota Surabaya. Prosesi pemberian penghargaan itu digelar di Lobby lantai 2 Balai Kota Surabaya, Kamis (30/12/2021).
Pada kesempatan itu, Suharto Wardoyo Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya mengatakan jenjang sekolah Adiwiyata menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor: P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019 adalah Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota, Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi, Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, dan Sekolah Adiwiyata Tingkat Mandiri.
“Nah, Sekolah Adiwiyata Tingkat Mandiri itu jika telah memenuhi syarat sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional selama 12 bulan dan membina 2 sekolah menjadi sekolah adiwiyata kota serta lolos penilaian oleh tim penilai Adiwiyata pusat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan nilai minimal 95,” kata Suharto Wardoyo.
Hingga saat ini Kota Surabaya telah mempunyai 288 sekolah yang sudah ber-Adiwiyata yang terdiri dari 211 Sekolah Adiwiyata Tingkat Kota, 30 Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi, 18 Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, dan 29 Sekolah Adiwiyata Tingkat Mandiri.
Untuk tahun 2021 ini, ada 5 sekolah yang telah lolos verifikasi sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dari Kota Surabaya, yaitu SDN Kebonsari 1, SDN Manukan kulon, SDN Manukan Kulon 2, SMPN 15, dan SMPN 18.
“Sedangkan 9 sekolah yang berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Kota Surabaya adalah SDN Benowo 1, SDN Bibis 113, SDN Bubutan IV, SD Al-Irsyad, SMPN 8, SMPN 30, SMPN 36, SMPN 37, dan SMPN 38,” tegasnya.
Sementara itu, Hendro Gunawan Sekretaris Daerah Kota Surabaya yang menyerahkan penghargaan kala itu mengatakan piala dan piagam penghargaan yang telah diterima oleh pihak sekolah itu merupakan wujud kerja keras dan kasih sayang yang diberikan kepada anak didiknya selama ini, terutama dalam memberikan arahan dan suri tauladan dalam menjaga lingkungan di sekolahnya maupun di lingkungan sekitarnya.
“Tentunya, kita berharap ke depannya seluruh sekolah di Kota Surabaya, baik SD maupun SMP bisa mendapatkan predikat Adiwiyata semua. Syukur-syukur semuanya bisa mendapatkan Adiwiyata Mandiri. Amiin,” kata Hendro.
Menurutnya, kalau sudah terbiasa sejak kecil sadar dan menjaga lingkungan, maka pasti ke depannya akan bisa menjadi teladan bagi masyarakat dan sekolahnya. Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada pihak sekolah dan guru-guru sekolah yang telah bekerja keras melaksanakan tugas dan kewajibannya, sehingga Kota Surabaya akan menjadi kota yang terus dapat mengelola lingkungannya dengan baik.
“Saya atas nama Pemkot Surabaya merasa bangga atas penghargaan yang telah diterima oleh sekolah-sekolah di Surabaya. Semoga ini bisa dipertahankan dan syukur-syukur bisa ditingkatkan menjadi Adiwiyata Mandiri semuanya, sehingga lingkungan menjadi lebih baik,” tegasnya.
Hartini Kepala Sekolah SMPN 37 Surabaya mengatakan program ini sangat bagus dan harus terus dilanjutkan ke depannya. Sebab, dengan adanya kompetisi ini akhirnya banyak sekolah yang termotivasi untuk mengikuti lomba dan akhirnya menjadikan sekolahnya sejuk dan bersih.
“Alhamdulillah SMPN 37 Surabaya kali ini mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri, karena sebelumnya memang sudah mendapatkan Adiwiyata kota, provinsi, dan nasional,” kata Hartini.
Ia juga menjelaskan bahwa SMPN 37 Surabaya itu selama ini sudah membina empat sekolah lainnya, yaitu SD Kali Kedinding 2, SMPN 55, SMPN 59, dan SMPN 62. Ia juga bersyukur karena empat sekolah yang dibina oleh sekolahannya itu berhasil lolos Adiwiyata Tingkat Kota.
“Target kami ke depannya semoga kami bisa ikut Adiwiyata tingkat Asia,” harapannya. (man/ipg)