Jumat, 24 Mei 2024

Balita Stunting di Tanjungsari Ini Dapat Bantuan dari Ketua TP PKK Surabaya

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Rini Indriyani Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya mengunjungi rumah balita stunting Lailla Fitria, Jumat (4/2/2022). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Lailla Fitria balita stunting di Tanjungsari Bhakti Jaya, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Asemrowo dapat bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (4/2/2022).

Rini Indriyani Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya yang mengunjungi rumah Laila dan memberikan bantuan bersama jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), lurah serta camat. Dia berikan bingkisan untuk balita usia 23 bulan ini.

Istri Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memberi semangat untuk Yuliani, orang tua Lailla. Tidak lupa, Rini memberikan bingkisan sembako untuk keluarga kecil perempuan berusia 34 tahun itu.

Supaya gizi anak balitanya tercukupi, Rini juga memberikan asupan gizi berupa susu, camilan balita, juga beras khusus balita stunting. “Bukan cuma sembako. Ada bantuan permakanan setiap hari tiga kali, harapannya dengan ini gizinya bisa tercukupi,” katanya.

Setelah berbincang cukup lama dengan Yuliani, Rini mengungkapkan bahwa penyebab stunting pada Lailla adalah adanya gangguan pencernaan sehingga tidak dapat menerima makanan.

Oleh karena itu, Rini meminta Dinkes Surabaya dan Puskesmas Tanjungsari untuk melakukan pemeriksaan pencernaan balita Lailla.

“Insya Allah, setelah diperiksa dan pencernaanya mulai bagus, nanti gizinya akan tercukupi dan pulih kembali. Sehingga, bisa menjadi energi buat anak ini. Saya harap tidak ada lagi adik Lailla lainnya di Surabaya,” ujarn Rini.

Rini menambahkan, setelah dinyatakan pulih, Lailla akan mendapatkan perawatan secara intensif. Salah satunya terapi dan rutin meminum obat hormon untuk memperbaiki kondisi hormonal pada tubuh Lailla.

“Dengan kondisi seperti ini, dia harus rutin minum obat agar hormonnya tidak berubah. Tetapi memang ada biaya yang harus dikeluarkan. Alhamdulillah, kita dapat bantuan obat hormon dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, nanti akan diminum secara rutin oleh adik Lailla,” sambung Rini.

Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu berharap kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya, untuk turut membantu Lailla. Bukan hanya kepada Lailla, tetapi juga bayi atau balita lainnya yang mengalami stunting atau kesusahan dalam hal kesehatan.

“Ayo kita bantu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah membantu semaksimal mungkin. Mohon doanya, agar adik Lailla ini segera bisa tercukupi gizinya terlebih dulu. Setelah itu, bisa segera diatasi kesehatannya. Matur nuwun (terima kasih),” harapnya.

Sementara itu, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan (Kadinskes) Surabaya mengatakan, penanganan kelainan hormonal pada ananda Lailla harus dilakukan secara bertahap. Dimulai dari perbaikan gizi terlebih dahulu, kemudian terapi, agar hormon Lailla tidak berubah.

Nanik mengaku, pihaknya telah memantau kondisi kesehatan Lailla melalui Puskesmas Tanjungsari. Setiap hari, petugas puskesmas akan memantau perkembangan balita tersebut.

“Kami konsultasikan dulu, kami periksa secara intensif dan kami juga berkoordinasi dengan rumah sakit. Yang paling penting kami perbaiki dulu gizinya,” kata Nanik.

Terkait adanya kelainan pada organ vital Lailla, Nanik belum bisa memastikan. Oleh karena itu, untuk memastikannya, ia bersama jajaran Dinkes Surabaya akan memperbaiki hormonalnya terlebih dahulu.

“Kita belum pastikan ada kelainan organnya. Jadi kita perbaiki dulu dari segi hormonnya,” ungkap Nanik.

Sementara itu,  Anna Fajriatin Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Surabaya menjelaskan, Kamis (3/2/2022) siang dia beserta jajarannya sudagh memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan gizi untuk Lailla.

Selain itu, Anna juga akan membantu memberikan pekerjaan untuk Surahman (41 tahun) ayah Lailla.

“Kami sudah koordinasikan, agar nantinya Pak Surahman bisa mendapat pekerjaan lebih baik lagi. Selain itu, keluarga Pak Surahman sudah kami masukkan ke daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan PKH serta BPNT,” ujar Anna.

Tak lupa, Yuliati mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya telah peduli dan membantu kesembuhan putri keduanya. Yuliati berharap, gadis kecilnya itu visa segera terbebas dari stunting dan sehat seperti anak balita pada umumnya.

“Terima kasih Bu Wali sudah membantu kami. Kami harap anak kami bisa lekas pulih dan sembuh dari penyakitnya,” kata Yuliati. (man/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Kurs
Exit mobile version