Jumat, 26 April 2024

Epidemiolog: Pengenaan Cukai pada MBDK Jadi Solusi Konsumsi Gula Berlebihan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi minuman berpemanis. Foto: Pixabay

Dokter Windhu Pumomo ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) mendukung langkah pemerintah yang menerapkan cukai pada Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK), sebagai salah satu solusi untuk masyarakat mengurangi konsumsi gula berlebih.

“Cukai itu pada dasarnya digunakan banyak negara termasuk Indonesia untuk perlindungan masyarakat. Salah satunya pemanis,” ujar Windhu pada Radio Suara Surabaya, Rabu (5/10/2022).

Menurutnya, cukai dapat digunakan untuk pembiayaan kesehatan. Salah satunya yakni apabila ada seseorang yang mengkonsumsi manis, mereka juga membayar cukai sebagai pelayanan kesehatan.

Hal itu disampaikannya, berkaca dari negara yang menerapkan cukai pada makanan-minuman berpemanis seperti Inggris sebesar 20 ribu hingga 25 ribu per liternya.

“Jika pemerintah menarik cukai pemanis, maka harga barang tersebut naik dan konsumsinya pun akan berkurang” lanjutnya.

Windhu juga menegaskan, bahwa masyarakat Indonesia familiar dengan kencing manis dan diabetes melitus karena angka kedua penyakit tersebut tinggi.

“Di Indonesia, per tahun hampir antara empat sampai lima juta orang terkena diabetes melitus. 90 persennya adalah yang tipe dua, dan bukan karena keturunan, tapi karena lifestyle (gaya hidup),” tuturnya.

Salah satu lifestyle yang mengakibatkan seseorang bisa terkena diabetes tersebut, yakni konsumsi makanan/minuman dengan kadar gula yang berlebihan. Salah satunya terdapat pada MBDK. Bahaya dari diabetes melitus sendiri, biasanya akan mengenai syaraf, pembuluh darah, ginjal, mata, dan sebagainya.

Windhu juga menambahkan bahwa salah satu cara lain untuk mengurangi konsumsi makanan-mmuman gula berlebih yakni dengan cara pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) serta pemberian peringatan bahaya pemanis bagi kesehatan di kemasan makanan dan minuman manis tersebut. (rum/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs