Sabtu, 27 April 2024

Festival Gandrung Sewu Banyuwangi Digelar 29 Oktober 2022

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tari Gandrung Sewu khas Banyuwangi. Foto: Kementerian Pariwisata

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menggelar tari kolosal Gandrung Sewu pada 29 Oktober 2022. Saat ini seribu penari terus berlatih untuk menyukseskan agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) tersebut.

Ipuk Fiestiandani Bupati Banyuwangi mengatakan jika event yang digelar sejak 2012 itu bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kembali pariwisata Banyuwangi.

“Sebagaimana instruksi Bapak Presiden, semuanya diminta untuk berwisata di dalam negeri, demi menjaga perekonomian bangsa. Untuk itu, kami perlu juga menyambut instruksi tersebut dengan baik. Salah satunya dengan menggelar event wisata yang terbaik,” ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, seperti dilaporkan Antara, Minggu (23/10/2022).

Setelah jeda pada 2020, Gandrung Sewu sempat digelar pada tahun lalu, namun konsepnya dilakukan secara virtual di berbagai tempat. Tidak hanya di Banyuwangi, tapi juga di sejumlah kota di Indonesia dan dunia yang terdapat Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) di tempat itu.

“Pada tahun ini, kami gelar secara langsung di Pantai Boom pada 29 Oktober 2022,” kata Ipuk.

Gandrung sewu kali ini mengusung tema “Sumunare Tlatah Blambangan” yang bermakna Kilau Bumi Blambangan.

M.Y. Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi mengatakan tema ini diambil sebagai spirit Banyuwangi bangkit seusai menghadapi pandemi.

“Ini sesuai dengan tagline yang dicetuskan oleh Bupati Banyuwangi, yakni Banyuwangi Rebound,” ucap dia.

Inspirasi tersebut berangkat dari kisah Banyuwangi semasa masih menjadi kawasan Kerajaan Blambangan. Kala itu, kerajaan dilanda wabah. Bahkan, sang putri raja bernama Dewi Sekardadu, terjangkit. Tak seorangpun mampu menyembuhkan. Hingga nanti datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan.

“Kedatangan Syekh Maulana Ishak yang berhasil menyembuhkan wabah di Blambangan inilah yang menjadi fragmen utama dalam Gandrung Sewu kali ini,” kata Bramuda.

Ia menyebutkan bahwa event kali ini mendapat respons luar biasa dari kalangan pelajar di Banyuwangi. Hampir 3.000 pelajar dari tingkat SD dan SMP yang turut ikut seleksi dan tersaring 1.248 peserta.

“Tidak hanya dari sekolah umum, ada juga dari madrasah dan sekolah berbasis pesantren yang turut seleksi,” ujarnya.

Mengikuti event sebesar Gandrung Sewu memang memberikan kebanggaan sendiri bagi pesertanya. Hal ini sebagaimana yang diakui oleh Moza Kurnia Natasya.

“Senang sekali bisa berhasil lolos seleksi ikut Gandrung Sewu tahun ini,’ kata siswi SMPN 1 Tegalsari itu.

Senada juga disampaikan oleh Andini Masayu. Siswi SMPN 1 Purwoharjo yang telah ikut Gandrung Sewu kali ketiga ini, mengaku selalu antusias untuk berlatih dan ikut seleksi.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
27o
Kurs