Kamis, 2 Mei 2024

Forum Dokter Minta Revisi UU Praktik Kedokteran untuk Permudah Izin

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sekumpulan dokter yang menamakan diri Forum Dokter Susah Praktik mendatangi Yasonna Hamonangan Laoly Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham)di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Foto: Humas Kemenkumham

Sekelompok dokter yang menamakan diri sebagai Forum Dokter Susah Praktik mendatangi Yasonna Hamonangan Laoly Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) dan meminta revisi Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran guna mempermudah izin.

“Banyak rekan sesama dokter lulusan luar negeri yang mengeluhkan prosedur, dan tingginya biaya untuk mendapatkan izin praktik di Indonesia, sehingga kami meminta revisi UU Praktik Kedokteran,” kata dr. Rulando Putra Augustyn Perwakilan Forum Dokter Susah Praktik saat menemui Menkumham, Rabu (27/7/2022) dikutip Antara.

Ia mengatakan, sejak menyelesaikan studi kedokteran di Rusia dan kembali ke Indonesia sekitar satu tahun lalu, Rulando hingga kini belum mendapat izin praktik kedokteran di Indonesia.

Akibat sulitnya mendapatkan izin praktik sebagai dokter, saat ini Rulando mengaku bekerja di perusahaan asuransi demi mencukupi kebutuhan keluarga. Sementara, rekan-rekannya sesama dokter kembali ke negara tempat mereka menempuh studi agar bisa praktik sebagai dokter. “Ilmu saya rasa sama. Profesi kita ini dibutuhkan banyak orang, semua butuh kesehatan,” ujar dia.

Sementara itu, Yasonna mengatakan akan memperjuangkan aspirasi tersebut terutama mengenai revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Menurut dia, revisi Undang-Undang tentang Praktik Kedokteran penting untuk penguatan sistem kedokteran agar lebih baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Di beberapa kesempatan, Yasonna mengaku kerap menerima informasi putra putri Indonesia yang selesai menempuh studi kedokteran di luar negeri tapi sulit praktik di Indonesia. Akibatnya, tak jarang mereka memilih menjadi dokter di luar negeri termasuk di Malaysia dan Singapura.

“Ini sangat memprihatinkan. Di saat kita kekurangan dokter, tapi putra putri Indonesia lulusan luar negeri sulit mendapat izin praktik di Indonesia,” jelasnya.

Salah satu imbasnya Indonesia kehilangan devisa triliunan rupiah karena terdapat dua juta masyarakat yang berobat ke luar negeri setiap tahunnya.

“Uang triliunan rupiah dihabiskan orang Indonesia untuk berangkat berobat ke Penang, Malaka, Singapura, dan lainnya,” kata Yasonna. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs