Jumat, 29 Maret 2024

ITS Akan Membuka Program Studi Pendidikan Kedokteran 

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Adhi Dharma Wibawa Kepala Program Studi Teknologi Kedokteran. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Usai membuka Program Studi (Prodi) Teknologi Kedokteran Tahun Ajaran 2022/2023, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) akan menghadirkan Prodi Pendidikan Kedokteran.

Adhi Dharma Wibawa Kepala Program Studi Teknologi Kedokteran ITS mengatakan, hal yang melatarbelakangi pembukaan prodi itu karena jumlah dokter di Indonesia yang minim. Merujuk standar perbandingan dokter dengan masyarakat, idealnya satu orang dokter harus melayani seribu masyarakat.

“Secara nasional, perbandingan jumlah dokter dengan masyarakat, kalau merujuk standar dokter dengan masyarakat, satu dokter diharapkan melayani seribu masyarakat. Itu ternyata jauh,” kata Adhi, Jumat (18/11/2022).

Namun ketersediaan dokter saat ini dibanding jumlah penduduk di Indonesia masih kurang sekitar 100 ribu dokter.

“Dengan jumlah dokter sekarang, dibagi jumlah penduduk, kita masih kekurangan 100 sekian ribu dokter untuk memenuhi,” imbuhnya.

Sementara jumlah kelulusan dokter dari perguruan tinggi setiap tahunnya, menurut Adhi, belum mampu memenuhi kebutuhan. Untuk menghasilkan ratusan ribu dokter, lanjutnya, perlu waktu 58 tahun.

“Ditambah dengan sekian ratus ribu kebutuhan dibagi dengan dokter yang diluluskan dari perguruan tinggi, butuh berapa tahub. Sedangkan penduduk mekar terus setiap tahun. Jadi semakin kebutuhan dokter tidak bisa ngejar. Kita butuh 58 tahun untuk menuju 1:1000,” imbuhnya.

Selain itu, Adhi menambahkan, bidang kesehatan atau ilmu kedokteran diprediksi semakin booming dan terus berkembang.

“Bidang kesehatan atau kedokteran ini banyak ilmuan yang memprediksi bidang yang semakin booming ke depan, karena pertumbuhan, perkembangan, kasusnya, berbagai teknis pengobatan,” paparnya.

Meski belum bisa memastikan, tapi Adhi berharap penerimaan mahasiswa Prodi Pendidikan Kedokteran itu sudah bisa dimulai tahun 2023.

“Tahun depan, kita belum bisa memastikan, harapannya sudah bisa dibuka, harapannya. Tapi, kita masih ada proses dua, submitting Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). ini butuh waktu. Seberapa cepat mereka me-review proposal kita. Antreannya berapa yang harus diselesaikan dan lain-lain. Harapannya rilis tahun depan. Target kita secepatnya. Tapi kita ada note dengan eksternal yang tidak bisa dikontrol,” jelas Adhi. (lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs