Jumat, 3 Mei 2024

Kementerian ESDM Pasang Listrik Bagi Warga Tak Mampu

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
seorang warga penerima manfaat program bantuan pasang baru listrik (BPBL) dari Kementerian ESDM. Foto: Antara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan bantuan dengan memasang listrik baru bagi warga yang  tidak mampu dan tinggal di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) sebagai kado Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Kementerian ESDM menargetkan 80.000 rumah tangga tidak mampu dan tinggal di daerah 3T menjadi sasaran Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Sopi’i (40), warga Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Jawa Timur, menjadi salah satu penerima bantuan pemerintah tepat saat Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI tersebut.

“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah, di Hari Kemerdekaan ini saya punya listrik sendiri,” ucapnya, seperti dikutip Antara, Kamis (18/8/2022).

Petugas kebersihan Pemerintah Kota Batu sebelumnya harus berbagi meteran listrik dengan rumah orang tuanya, karena keterbatasan biaya penyambungan baru. “Mau buat saluran listrik sendiri, uangnya tidak cukup,” ujar Sopi’i.

Setelah mendapat bantuan BPBL dari Kementerian ESDM, Sopi’i kini resmi menjadi pelanggan listrik PT PLN (Persero).

Bantuan serupa juga diterima Agustinus Rengga (67), warga Desa Ndetundora II, Kecamatan Ende, Kota Ende, Nusa Tenggara Timur. Untuk menerangi rumahnya di malam hari, petani kebun itu sebelumnya hanya mengandalkan lampu pelita minyak tanah.

“Kami sempat berbagi saluran listrik dari tetangga, tetapi dua tahun terakhir diputus,” ujarnya.

Rengga pun bersyukur dan merasakan kemerdekaan sejati setelah memiliki jaringan listrik sendiri lewat Program BPBL Kementerian ESDM.

Sebelumnya, Ida Nuryatin Finahari Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mengatakan, Program BPBL yang telah mendapatkan persetujuan Komisi VII DPR, bertujuan mengejar target 100 persen rasio elektrifikasi.

“Pemerintah memiliki beberapa strategi seperti perluasan jaringan, pembangunan minigrid, pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), alat penyalur daya listrik (apdal), stasiun pengisian energi listrik (SPEL), serta BPBL,” ujarnya.Hingga semester I 2022, Ida menyebutkan rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga telah mencapai 99,56 persen.

Sementara itu, Wanhar Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mengungkapkan, masyarakat penerima manfaat Program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa tiga titik lampu dan satu kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.

Menurutnya, Program BPBL menjadi komitmen pemerintah dalam pemerataan akses listrik di Indonesia dan bukti negara hadir dalam upaya peningkatan rasio elektrifikasi. (ant/des/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
25o
Kurs