Kamis, 25 April 2024

Konten Hoaks Politik Lebih Mudah Diungkap Kebohongannya

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Bayu Wardhana saat menyampaikan materi di hari kedua Training Pre-Bunking untuk Memperkuat Kapasitas Tim Cek Fakta Media yang diselenggarakan AMSI di Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022). Foto: AMSI

Bayu Wardhana Trainer Pre-Bunking Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sekaligus tim Cek Fakta mengatakan konten hoaks yang bersifat politik dan kebijakan publik lebih mudah diungkap ketimbang kabar bohong di bidang kesehatan.

“Konten hoaks yang sifatnya politik atau kebijakan lebih mudah dibongkar karena datanya banyak. Apalagi terkait tokoh atau kebijakan tertentu,” kata Bayu saat menyampaikan materi di hari kedua Training Pre-Bunking untuk Memperkuat Kapasitas Tim Cek Fakta Media yang diselenggarakan AMSI di Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut ia mencontohkan hoaks tentang sebuah bank BUMN yang akan mengeluarkan uang pecahan baru Rp100.000 dengan gambar Joko Widodo Presiden, dari postingan sebuah akun Facebook.

Bayu kemudian meminta peserta yang terdiri dari anggota AMSI di berbagai wilayah ini untuk mencari modus, taktik, aktor dan tujuan pembuat konten tersebut.

Esa Adi, salah satu peserta mengatakan, konten tersebut tidak benar karena tokoh yang gambarnya diabadikan dalam pecahan mata uang adalah yang sudah meninggal.

“Kalau ini kan Pak Jokowi belum meninggal. Dan yang mengeluarkan uang baru itu Bank Indonesia bukan bank BUMN,” ujar Esa.

Rini peserta lainnya menimpali dengan analisis yang lebih mendalam. Ia bahkan mencari asal-usul akun penyebar hoaks yang pertama kali dibagikan di media sosial Facebook.

“Kalau kita lihat postingan-postingan terdahulu akun ini, dia lebih condong ke salah satu tokoh politik. Tapi ini tidak bisa kita simpulkan dia adalah pendukung A, tapi kita juga tidak bisa menyimpulkan pendukung B karena kita tidak tahu juga akun ini asli atau palsu,” ujarnya.

Peserta hari kedua Training Pre-Bunking untuk Memperkuat Kapasitas Tim Cek Fakta Media yang diselenggarakan AMSI di Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022). Foto: AMSI

Selain membedah konten tentang hoaks uang pecahan baru itu, pemateri juga memberi contoh informasi kesehatan mengenai khasiat nanas sebagai penangkal penyakit asam urat.

Jawaban yang diberikan para peserta terkait konten ini beragam. Ada yang menyebut nanas berdasarkan literatur yang ditemukan berkhasiat menyembuhkan asam urat, namun ada juga yang menyebut buah berduri itu tidak terbukti manfaatnya.

“Kalau konten kesehatan lebih dalam belajarnya. Kesehatan lebih panjang untuk menentukan, karena terkait teknis dan spesifik,” jelas Bayu kembali.

Bayu melanjutkan, materi-materi yang diajarkan hari ini untuk mengenalkan bagaimana manipulasi informasi dibuat.

“Mindmapping manipulasi informasi ini untuk mengenal modus, taktik, aktor dan latar belakang kontennya. Dengan mengenali ciri-cirinya orang membikin hoaks, kita jadi tahu bagaimana menghadapinya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengedukasi tim pemeriksa fakta media lewat kegiatan pre-bunking, untuk mengantisipasi berita hoaks menjelang tahun politik 2024 mendatang.

Kegiatan yang diselenggarakan di Yogyakarta sampai 6 November ini diikuti oleh puluhan perwakilan anggota AMSI dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.(dfn/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs