Jumat, 19 April 2024

KTT G20 di Bali Menghasilkan Deklarasi Bersama Pemimpin Negara

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden RI menyerahkan palu simbol kepemimpinan G20 kepada Narendra Modi PM India, dalam sesi penutupan KTT G20, di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). Foto: Biro Pers Setpres

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang berlangsung tanggal 15-16 November 2022, di Nusa Dua, Bali, menghasilkan deklarasi para pemimpin negara G20 (Leaders’ Declaration).

Ada sebanyak 52 poin dalam deklarasi tersebut. Poin-poin itu mencakup isu ketegangan geopolitik global, isu krisis pangan, perubahan iklim, kesehatan global, dan transformasi digital.

Pemimpin negara G20 yang hadir di Bali menyepakati perlunya menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral merespons krisis ekonomi, termasuk lewat kerja sama kebijakan makro internasional, mengupayakan ketahanan pangan dan energi, serta mengadopsi teknologi digital untuk mendorong inovasi.

Selain itu, Leaders’ Declaration juga menyerukan komitmen bersama untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs), mengatasi perubahan iklim, dan memperkuat sektor kesehatan.

Kemudian, para pemimpin negara-negara dunia menyambut baik upaya Indonesia sebagai Presiden G20 tahun ini yang menyusun berbagai isu prioritas dan kerja sama internasional, melibatkan negara anggota, negara undangan, serta organisasi regional dan internasional.

Dalam keterangan pers sesudah penutupan KTT G20, Jokowi Presiden menyebut G20 Bali Leaders Declaration merupakan deklarasi pertama yang bisa diwujudkan sejak Februari 2022.

Dari sekian banyak poin dalam deklarasi, yang memicu perdebatan alot adalah sikap G20 terhadap perang Rusia-Ukraina.

“Yang sangat diperdebatkan adalah penyikapan terhadap perang di Ukraina. Diskusi soal itu berlangsung sangat alot. Namun, akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi, yaitu kondemnasi perang Ukraina karena sudah melanggar batas wilayah dan melanggar integritas wilayah. Para kepala negara menilai, itu menyebabkan penderitaan masyarakat dan menambah berat beban ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi Covid-19. Perang itu menimbulkan krisis pangan, energi, dan potensi krisis finansial,” ucapnya di auditorium Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

Selain deklarasi pemimpin negara, G20 di bawah kepemimpinan Indonesia juga menghasilkan kesepakatan proyek kerja sama (Concrete Deliverables).

Kesepakatan terdiri dari 226 proyek multilateral dan 140 proyek kerja sama bilateral.

Presiden Indonesia optimistis, hasil kerja G20 menghadirkan manfaat nyata buat anggotanya, dan juga negara-negara berkembang di dunia.

Jokowi menambahkan, Presidensi G20 Indonesia dimulai dengan harapan menyatukan niat bersama untuk mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi Covid-19.

Sesudah resmi menutup KTT G20, Indonesia menyerahkan Presidensi G20 selanjutnya kepada India.(rid/ipg)

G20 Bali Leaders’ Declaration

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs