Rabu, 15 Mei 2024

Mengenal Arak Bali Iwak Arumery, Minuman Lokal Suvenir G20

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Arak Bali. Foto: Kemdikbud.go.id

Arak Bali menjadi salah satu suvenir dalam rangkaian KTT G20 Bali. Minuman alkohol hasil fermentasi khas pulau Dewata yang terpilih adalah milik Ida Ayu Puspa Eny (65), perajin arak perempuan satu-satunya asal Denpasar.

Puspa memulai usahanya meracik arak sejak 2008. Sekarang, produknya diberi nama Iwak Arumery.

“Produk ini berbahan dasar arak jung atau arak rempah. Itu Usada atau pengobatan zaman dulu yang banyak dipakai untuk obat batuk, flu, atau sariawan sebagai penghangat. Jadi, leluhur Bali sudah tau arak ini murni dan manfaatnya banyak, terutama untuk kesehatan,” ujarnya dikutip dari Antara,, Jumat (4/11/2022), di Denpasar, Bali.

Arak Bali milik Puspa diproduksi langsung dari petani lokal di beberapa kecamatan di Kabupaten Karangasem yang berbahan lontar, jaka, dan kelapa untuk kemudian diramu dengan rempah-rempah, madu, hingga buah-buahan.

“Kalau menurut Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020, kami koperasi mengumpulkan arak dari petani. Di sini kami proses inovasinya agar dia naik kelas, dari petani kami awetkan dulu biar baunya hilang, lalu campur rempah, kemudian ada buah dan madu. Itu disimpan enam bulan kemudian baru dibawa ke pabrik dan baru bisa dikonsumsi,” katanya..

Buah yang menjadi campuran dari arak Bali Iwak Arumery, antara lain mangga, jeruk bali, nanas, kopi, ragam jenis beri, bunga telang, hingga kurma. Untuk rempah, Puspa kerap memanfaatkan jahe merah, vanili, kayu manis dan cengkeh.

Dia juga mencampurkan arak murni dari petani dengan sejumlah bahan alami yang aman dikonsumsi dan bersertifikasi BPOM untuk mendapatkan warna dan rasa yang tepat.

Di galeri Arak Bali miliknya, Puspa menghadirkan berbagai rasa untuk dicoba secara gratis oleh siapa pun yang berkunjung.

Itu merupakan salah satu upayanya dalam mengenalkan Iwak Arumery kepada masyarakat hingga akhirnya terdengar sampai di kalangan kementerian.

Dalam dua rangkaian KTT G20, Puspa menyiapkan masing-masing 50 botol arak Bali dengan volume 750 mililiter yang terbagi menjadi lima varian rasa, yaitu manggis, kopi, beri (storberi, bluberi, rasberi), origin (rempah), dan ameritha (murni).

Lima varian tersebut merupakan rasa unggulan yang telah berpita cukai, sehingga dapat diedarkan. Puspa menjelaskan, suvenir itu diberikan hanya untuk jajaran menteri G20, sehingga jumlahnya terbatas.

Tapi, selama pertemuan, dia diminta menyediakan sampel dan menjajakan arak Bali, supaya delegasi yang tidak mendapat suvenir langsung bisa membeli Iwak Arumery di lokasi pertemuan.

“Untuk KTT G20 ke depannya atau puncaknya ada kemungkinan kembali dijadikan suvenir karena ada wacana dengan Kemenparekraf. Semoga saja jadi karena masih tahap seleksi,” harap Puspa.

Selain di KTT G20, Puspa mengatakan Iwak Arumery sedang gencar mengenalkan produk Arak Bali. Visinya adalah menjadikan arak sebagai minuman premium yang dapat diterima dan digemari dunia.

Sejauh ini, dia melihat kebanyakan penikmat Iwak Arumery menyukai minuman beralkohol Whiskey. Dari situ, dia menilai produk asal Bali sejatinya dapat bersaing dengan merek luar.

Dengan harga jual Rp700 ribu untuk ukuran 750 mililiter dan Rp500 ribu untuk 500 mililiter, dia optimistis usahanya mampu bersaing dengan minuman premium lainnya.

Terkait kesiapan, dalam satu bulan dia menyiapkan 1.000 botol Arak Bali yang siap disimpan, dengan kadar alkohol beragam dari 40 persen, 20 persen dan 10 persen.

Puspa berharap, ke depan semakin banyak perajin arak Bali yang berani bersaing dan optimistis dengan produknya. Salah satu yang menyebabkan produknya terkenal karena tidak pelit dalam memberi kesempatan siapa pun mencoba secara gratis di galeri.

Selain itu, makin banyaknya perajin Arak Bali dengan produksi yang semakin tinggi, akan membantu para petani di daerah.

“Petani arak tidak akan pernah sejahtera hidupnya kalau arak belum bisa dipandang dunia sebagai sebuah minuman premium yang layak diperhitungkan,” ujar Puspa Eny.

Salah satu yang mampu mengantarkan arak Bali ke dunia internasional adalah KTT G20. Meski dalam satu rangkaian tidak banyak botol yang bisa dijual, Puspa yakin ketika minuman tersebut sampai di negara lain, maka ada potensi namanya semakin dikenal.(ant/gat/rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 15 Mei 2024
30o
Kurs