Jumat, 26 April 2024

Pemkot Surabaya Segera Memasang Pengumuman Verifikasi Dana Bansos di Balai RW

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Survei dan verifikasi penerima bansos yang ditempel di setiap Balai RW. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta kepada seluruh pendamping Bantuan Sosial (Bansos) di Kota Pahlawan untuk menyamakan persepsi dan menghilangkan sekat perbedaan.

Dia berharap, seluruhnya bisa menjadi satu bagian dalam upaya mensejahterakan warga Kota Surabaya.

Eri menyampaikan itu setelah memberikan pengarahan kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Pangan (BSP), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), di Graha Sawunggaling Lantai 6 Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Sabtu (8/1/2022).

“Selama ini mereka melakukan survei sendiri-sendiri dan mulai hari ini saya ingin jadi satu. TKSK, BPNT (sekarang BST), dan petugas pemkot itu bisa turun bersama. Jadi tidak melakukan survei sendiri-sendiri, sehingga teman-teman menjadi satu bagian,” katanya.

Eri berharap, meski sentuhan atau jenis bansos yang diberikan pemerintah berbeda, tapi data yang disasar atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) orangnya sama.

Sehingga pendamping bansos antara satu dan lainnya memiliki satu data penerima manfaat yang sama. “Jadi sudah cukup jangan mlaku dewe-dewe (berjalan sendiri-sendiri),” pesannya.

Selain itu, Eri mengungkapkan, pihaknya juga melibatkan masyarakat dalam update data penerima bansos. Nantinya, data dari hasil survei dan verifikasi pendamping bansos akan ditempel di setiap Balai RW dan kelurahan.

Dengan demikian, masyarakat dapat melihat, mengontrol, maupun mengusulkan perubahan. Warga dan pengurus RT/RW, akan diberikan waktu sebelum data itu diteken dan disetujui bersama.

“Insya Allah data yang sudah dicek ditaruh Balai RW dulu pada hari Minggu. Kalau tidak ada perubahan dari RT/RW atau warga, nanti setelah itu ditempel lagi sampai Kamis. Nah, setelah itu semuanya teken, mulai pendamping PKH, BPNT, TKSK, Camat dan Lurah. Sehingga data ini sama, setelah itu kita sentuh,” ujarnya.

Di samping itu, kata dia, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi publik, pemkot juga berencana menempel stiker rumah setiap KPM.

Dengan begitu masyarakat diharap juga bisa menilai apakah bansos yang diberikan pemerintah sudah tepat sasaran. “Rumahnya (KPM) juga kita berikan stiker, di situ bisa tahu apakah tepat sasaran atau tidak,” katanya.

Ketika ditanya langkah penempelan stiker apakah tidak membuat malu KPM, Wali Kota menuturkan, hal yang justru membuat malu adalah ketika bansos yang diberikan tidak tepat sasaran.

Makanya langkah itu diambil agar masyarakat lain juga bisa menilai apakah bansos yang diberikan pemerintah sesuai dan sudah tepat sasaran.

“Yang jadi malu adalah ketika pemerintah memberikan bansos tidak tepat sasaran. Karena itu saya ingin semua bisa dilihat, bisa dikontrol masyarakat, kalau keliru atau salah, ya dibenarkan,” ujarnya.

Bagi dia, Pemkot Surabaya tidak akan bisa sempurna kalau hanya kerja sendiri. Makanya dia mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi, mengontrol maupun mengusulkan data calon penerima bansos.

“Jadi ditempel di Balai RW biar dikoreksi warga. Kalau ternyata datanya salah atau jumlahnya turun, naik, ya kita ubah. Makanya ayo (gotong royong) bareng-bareng, karena ini juga untuk jangka panjang,” tegasnya. (man/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
31o
Kurs