Kamis, 2 Mei 2024

Penyebab Penetapan Waktu Iduladha di Indonesia dan Arab Saudi Beda Sehari

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Zainut Tauhid Sa'adi Wamenag memberikan ketenangan pers hasil sidang isbat Iduladha 1443H, Rabu (29/6/2022). Foto: kemenag.go.id

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan penjelasan perihal perbedaan penetapan waktu Iduladha 1443 Hijriah di Indonesia dan Arab Saudi setelah pemerintah mengumumkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022 dan Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.

“Waktu di Indonesia lebih cepat empat jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams,” kata Adib Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag.

Sebagaimana dikutip Antara dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat (1/7/2022), Adib menjelaskan bahwa semakin ke arah barat, seiring dengan bertambahnya waktu posisi hilal atau fase bulan sabit setelah bulan baru akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat.

Karena Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, ia melanjutkan, pada tanggal yang sama posisi hilal di kerajaan itu lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia.

“Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat empat jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa menurut data hisab, pada akhir Zulkaidah 1443 Hijriah, Kamis (30/6), tinggi hilal di Indonesia antara 0 derajat 53 menit dan 3 derajat 13 menit dengan elongasi 4,27 derajat sampai 4,97 derajat.

“Sementara pada tanggal yang sama, posisi hilal di Arab Saudi lebih tinggi dengan posisi yang ada di Indonesia. Jadi kemungkinan hilal terlihat di Arab Saudi sangat besar,” kata dia.

Pemerintah Indonesia menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah mengacu pada kriteria baru yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Adib menjelaskan bahwa menurut kriteria MABIMS, dalam menentukan awal bulan parameter elongasi harus minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Berbeda dengan pemerintah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha tanggal 10 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada 9 Juli 2022, sama dengan di Arab Saudi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal bulan Zulhijah mengacu pada kriteria wujudul hilal, yang dinilai sudah terpenuhi karena posisi bulan di Indonesia sudah di atas ufuk pada Rabu sore (29/6/2022).(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs