Senin, 29 April 2024

Pihak Bandara Ingatkan Jemaah Haji Tidak Membawa Air Zamzam di Bagasi

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi air zam-zam. Foto: Kemenag

Haryanto Kepala Daerah Kerja Bandara mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia untuk tidak memasukkan air Zamzam ke dalam koper bagasi saat akan pulang ke Tanah Air. Ini karena jemaah haji sudah mendapat jatah air Zamzam sebanyak 5 liter setibanya di embarkasi kedatangan.

Menurut Haryanto, aturan penerbangan terkait air Zamzam ini sangat ketat. Bahkan Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan alat pemindai multi view, yang mampu mendeteksi barang-barang terlarang sesuai aturan penerbangan internasional.

“Termasuk air Zamzam. Bahkan perusahaan pengangkut mengingatkan bahwa 1 ml air pun dilarang dimasukkan ke bagasi,” kata Haryanto, saat ditemui usai mengecek kesiapan gudang milik Jeddah Management Company (JMC) di Distrik Al Hamra Umm Al Jud, Makkah, Kamis (23/6/2022).

Perusahaan ini ditunjuk oleh Saudi Airline untuk menyiapkan gudang yang akan memeriksa, mengurus, dan mengangkut barang bagasi tercatat milik jemaah haji Indonesia.

Edayanti Dasril Munir Kasie Pelayanan dan Pemulangan (Yanmul) Daker Bandara Jeddah-Madinah menambahkan, barang bagasi jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan akan dikumpulkan terlebih dahulu.

“Koper bagasi dikumpulkan dua hari sebelum penerbangan. Barang bagasi maksimal 32 kg per jemaah,” tegas Eda.

Ia melanjutkan, proses City Check akan dilakukan di hotel. Setelah itu jemaah bisa langsung mendapat bukti bagasi alias claim tag dan boarding pass. Sehingga diharapkan tidak ada lagi barang-barang terlarang yang akan diangkut.

“Ini based on safety regulation. Jadi barang yang tidak boleh dibawa antara lain, aerosol, bahan mudah meledak, senjata tajam, uang dengan jumlah tertentu, termasuk air Zamzam tidak boleh masuk dalam bagasi jemaah,” jelas Eda.

Jika dalam proses pemeriksaan nantinya ternyata masih ada koper yang berisi barang-barang yang dilarang, lanjut Eda, maka itu akan dikeluarkan dari bagasi, disaksikan petugas PPIH, dan dalam pengawasan CCTV. Barang tersebut akan dikembalikan ke Daker Makkah.

“Barang tidak akan dibuang. Jadi tidak ada bahasanya menzalimi jemaah,” ujar Eda.

Untuk itu, jemaah haji diminta tidak memaksakan diri untuk memasukkan Air Zamzam ke dalam bagasi. Sebab, jika kedapatan oleh petugas, tas akan dikembalikan ke Daker Makkah dan itu akan mengganggu kelancaran penerbangan.

“Ini akan menjadi problem besar dan bisa menyebabkan delay pesawat. Sedangkan sistem kita jumlah orang dan bagasi harus sama,” tukasnya.

Edayanti kembali memastikan bahwa jemaah haji setibanya di Tanah Air akan mendapat air Zamzam dalam kemasan 5 liter secara gratis dari pemerintah. Proses pengiriman Zamzam tersebut ke Indonesia telah dilakukan.

“Beberapa yang sudah sampai di embarkasi, aman. Setiap jemaah dapat Zamzam 5 liter secara free dari pemerintah,” terang Edayanti.

Eda berharap, jemaah haji Indonesia mematuhi aturan yang diberlakukan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) ini.

Untuk dipahami, ada tiga proses pemulangan barang bagasi jemaah haji. Pertama, bagasi dikumpulkan dan ditimbang di lobi hotel dengan batas maksimum 32 kg. Kedua, bagasi diangkut ke gudang untuk keperluan pemeriksaan.

“Dan selanjutnya adalah, ketika sudah clear dibawa ke storage semacam remote area sambil jemaah menunggu penerbangan kepulangan,” pungkas Edayanti.(dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs