Jumat, 1 November 2024

PMI Surabaya: Penurunan Jumlah Pendonor Selama Pandemi, Tak Kunjung Normal

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pendonor darah di UTD PMI Kota Surabaya, Rabu (27/4/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Selama dua tahun pandemi Covid-19, jumlah pendonor darah di Surabaya dikabarkan menurun hingga 60 persen. Kondisi ini, dipastikan belum sepenuhnya pulih meski mulai diberlakukan pelonggaran pembatasan.

dr. Wandai Rasotedja Kabag Pelayanan dan Humas UTD PMI Kota Surabaya pada suarasurabaya.net mengatakan, penurunan jumlah pendonor ini cukup berdampak terhadap pemenuhan permintaan rumah sakit. Karena, setiap hari harus menyediakan hampir 300 kantong darah.

“Kalau permintaan rumah sakit ini cenderung stagnan rata-rata 250 sampai 300 kantong darah per harinya,” kata dr. Wandai pada Jumat (29/4/2022).

Sebelum pandemi, lanjut dia, jumlah pendonor selalu mencukupi kebutuhan permintaan yang berkisar antara 300 hingga 400 pendonor.

“Ya 50 sampai 150 (rata-rata jumlah pendonor saat pandemi). Akhirnya pihak RS atau pasien ini mencari sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, jumlah pendonor pada tahun 2022 memang sudah mulai terjadi peningkatan dari sebelumnya. Namun, belum bisa setara dengan jumlah saat normal, karena bersamaan dengan momen Ramadan menjelang Idulfitri 1443 Hijriah. Apalagi, setiap Ramadan selalu identik terjadi penurunan pendonor tiap tahunnya.

“lebih banyak dari 50 sampai 150 tadi. Tapi ya tidak terlalu signifikan. Selama Ramadan terjadi penurunan 40 persen tiap tahunnya,” paparnya.

Ruang donor darah di UTD PMI Kota Surabaya tampak sepi selama momen Ramadan, Rabu (27/4/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Meski begitu, lanjut dr. Wandai, pihaknya sudah mengantisipasi dengan membuka gerai donor darah selama 6 hari di minggu kedua Ramadan dan hasilnya selalu melebihi target.

“Ramadan tanggal 11 sampai 16, targetnya sehari seribu pendonor. Targetnya tercapai, bahkan sampai 8.200 pendonor,” ujarnya.

Dari jumlah itu, pihaknya menjamin ketersediaan stok darah untuk memenuhi permintaan menjelang Lebaran masih tersedia.

“Stoknya setelah Ramadan kemarin (gerai donor darah selama Ramadan) masih 3 ribu kantong sel darah merah dan 300 trombosit. Sampai seminggu jelang Lebaran bisa aman,” ujarnya.

dr. Wandai berharap, setelah momen Ramadan dan Lebaran, jumlah pendonor bisa kembali normal. Hal ini dikarenakan antusias masyarakat pada tahun ini cenderung meningkat.

“Setelah bulan puasa untuk pendonor, melihat antusias masyarakat cukup tinggi. Instansi-instansi sudah banyak yang memberikan waktu untuk mobile unit di instansinya, kami juga bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan swasta untuk mengadakan jadwal mobile unit di tempat mereka, atau mereka yang ke sini rombongan,” pungkas dr. Wandai. (lta/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs