Jumat, 1 November 2024

Setahun Lebih Menanti, 729 Siswa Surabaya Akhirnya Bisa Mendapatkan Ijazahnya yang Tertahan

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Dok.Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memberikan bantuan tebus ijazah kepada 729 siswa SMA, SMK dan MA sederajat, Selasa (14/6/2022). Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Nurul Aisyah siswi SMK Salafiyah Surabaya bisa tersenyum lega, karena ijazahnya yang tertahan setahun di sekolah sekarang ada di tangannya. Nurul mengaku ijazahnya tidak bisa diambil karena mempunyai tunggakan Rp3.500.000. Orang tuanya yang bekerja sebagai buruh pabrik tidak mampu membayar karena terdampak pandemi.

Nurul tidak sendiri, karena masih ada ratusan siswa yang tidak mampu mengambil ijazah setahun lebih karena masih punya tanggungan pembayaran.

Kini mereka bisa tersenyum lega karena Pemerintah Kota Surabaya bersama Baznaz Surabaya membayar 729 tunggakan siswa sekaligus menyerahkan ijazah kepada siswa SMA, SMK dan MA sederajat. Penyerahan ini dilakukan langsung Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Selasa (14/6/2022).

“Saya ucapkan terima kasih kepada ASN Surabaya yang sudah memberikan zakatnya. Karena zakat adalah kewajiban. Lihatlah zakat yang diberikan bisa membahagiakan sesama umat bisa membahagiakan anak-anak kita,” kata Eri di hadapan para siswa penerima ijazah.

Pembayaran tunggakan ijazah siswa Surabaya ini diambilkan dari zakat sebesar 2,5 persen dari gaji para ASN Surabaya tiap bulannya yang terkumpul sebanyak Rp1,7 miliar.

“Kasihan kalau mereka tidak dapat ijazah bagaimana akan meneruskan sekolah dan untuk mencari pekerjaan,” paparnya.

Pemberian 729 ijazah untuk tingkat SMA, SMK dan MA sederajat ini sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-729 Surabaya tahun ini

“Semoga tidak ada lagi arek-arek Suroboyo yang sekolahnya tidak tidak bisa menebus ijazah karena ada utangnya. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan semoga ini tahun terakhir tidak ada yang tidak bisa menebus ijazahnya,” harap Eri.

Untuk itu, lanjut Eri pihaknya akan terus koordinasi dengan pihak provinsi. Eri yakin, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur juga punya semangat yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dan tidak ingin anak-anak di Jawa Timur tidak bisa meneruskan kuliah atau kerja karena ijazah ditahan.

“Kita akan berkolaborasi dengan Pemprov. Semoga Surabaya tidak ada anak yang tidak bisa kuliah atau mencari pekerjaan karena nggak ada ijazah,” tegas Eri.(man/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs