Jumat, 29 Maret 2024

Suhu Udara Lebih Dingin Padahal Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi, cuaca panas, matahari terik. Grafis: suarasurabaya.net

Fenomena suhu udara dingin di tengah musim kemarau dirasakan di beberapa daerah beberapa waktu belakangan. Saat pagi suhu terasa sangat dingin atau biasa disebut bediding, namun saat siang hari cuaca berubah ekstrem menjadi panas menyengat.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, ini adalah fenomena alam yang normal dan sering terjadi di musim kemarau.

Penyebabnya adalah karena minimnya jumlah awan saat musim kemarau, sehingga radiasi gelombang panjang yang ke angkasa tidak ada penahannya, otomatis udara jadi lebih cepat dingin.

“Karena tidak ada awan, radiasi gelombang pendek yang diterima dari matahari pada siang hari mengakibatkan malam hari tidak ada pemanasan,” kata Tonny Setyawan Prakirawan BMKG Juanda saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Kamis (28/7/2022).

Selain karena awan, Tonny menjelaskan, faktor lain yang menimbulkan fenomena bediding ini adalah karena angin berhembus dari Australia yang sedang musim dingin ke Indonesia.

“Posisi semu matahari sekarang baru balik dari titik lintang utara kembali ke arah selatan, tapi masih di belahan bumi utara. Di Australia relatif menerima panas kurang karena musim dingin sehingga menambah suhu relatif dingin di Indonesia,” jelasnya.

Fenomena ini, kata Tommy, akan berlangsung hingga bulan September mendatang karena di bulan Oktober sudah memasuki musim hujan.

“Matahari sekarang di utara, kalau September menuju ke ekuator di belahan bumi selatan. Posisi semu matahari pada tanggal 23 September berada di ekuator, sehingga Indonesia yang posisinya di lintang selatan dekat dengan ekuator mulai panas,” ujar Tonny.

“24 September matahari sudah masuk ke zona selatan sehingga pengaruh suhu tidak lagi relatif dingin,” imbuhnya.

Kemudian terkait suhu dingin dalam beberapa hari terakhir suhunya di bawah 25 derajat saat pukul 05.00 WIB pagi. Namun ini masih jauh di bawah suhu normal yang dipantau BMKG Juanda dalam 30 tahun terakhir.

“Suhu normal yang dicatat BMKG Juanda bulan Juli terendah bisa 16 derajat. Artinya suhu beberapa hari lalu masih belum terendah, dan bisa  lebih rendah lagi karena pernah 16 derajat Celcius dalam data 30 tahun BMKG Juanda,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs