Kamis, 2 Mei 2024

Tabungan Biaya Liburan, Bisa Jadi Solusi Ketidakpastian Ekonomi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi persiapan liburan. Foto: Pixabay

Menurut perhitungan yang Google Destination Insight, penelusuran oleh tujuan wisata oleh pengguna Google Search di Indonesia menjelang akhir tahun 2022 cukup tinggi. Bahkan, ada kenaikan sampai 17 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Tim Travel Analyst Industry Google menyebut, peningkatan ini menandakan minat masyarakat untuk berpariwisata sudah tumbuh cukup positif pasca pandemi Covid-19.

Sementara terkait biaya liburan, hasil polling yang dilakukan Tim Suara Surabaya Media (SS Media) melalui instagram menunjukan 88 persen dari 475 responden, atau sebanyak 420 orang memilih menabung untuk biayanya daripada memanfaatkan voucher paylater (berhutang).

Sedangkan sebanyak 75 persen pendengar Radio Suara Surabaya yang mengudara juga mengaku lebih memilih opsi menabung, karena sekaligus bisa digunakan sebagai dana darurat sewaktu-waktu.

Menanggapi hal tersebut, Deddy Marciano Dosen Manajemen Finance (Keuangan) Ubaya mengatakan langkah yang diambil para pendengar SS tersebut sudah sangat tepat.

Dia menilai masyarakat sudah lebih dewasa dalam mendahulukan kebutuhan ditengah perekonomian pada tahun 2023 mendatang, yang kondisinya masih penuh dengan ketidak pastian.

“Artinya, kalau kita liburan dengan berhutang sebagai biayanya itu lebih beresiko. Karena, pendapatan di masa mendatang justru kita alihkan untuk mencicil sesuatu yang sifatnya bukan kebutuhan pokok. Padahal masa depan (perekonomian di tahun 2023) belum pasti,” ujarnya dalam program Wawasan.

Deddy mengungkapkan, jika tidak ada indikator khusus terkait berapa jumlah dana liburan yang harus disisihkan (ditabung), dari total pendapatan yang dimiliki seseorang. Meski begitu, dia mengingatkan agar masyarakat tetap bijak dalam menentukan besaran tabungan.

“Ditargetkan dulu. Misalkan perbulannya mampu (menabung) berapa? disesuaikan dengan kemampuan kita,” jelasnya.

Namun jika memang harus berhutang, Dosen Manajemen Finance Ubaya itu juga memberikan beberapa saran agar masyarakat melakukan planning untuk meminimalisir resiko yang bisa terjadi. Pertama memastikan layanan credit yang diambil memiliki bunga serendah mungkin. Kedua, bisa dicicil dengan lebih fleksibel.

“Ketiga, harus dipastikan kalau pendapatan kita bisa menutup hutang tersebut. Kalau tiga itu sekiranya tidak bisa dilakukan, sarannya ditahan dulu keinginannya untuk liburan. Mending nabung dulu,” pungkasnya. (bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs