Jumat, 19 April 2024

Utang Garuda Susut Hampir 50 Persen Setelah Upaya Restrukturisasi

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tangkapan layar Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (5/12/2022). Foto: Youtube Komisi VI DPR RI Channel

Erick Thohir Menteri BUMN menyebut utang PT Garuda Indonesia (Persero) susut hingga hampir 50 persen setelah upaya restrukturisasi berjalan.

“Garuda sendiri update-nya, utang menurun signifikan, hampir 50 persen. Kita lihat secara equity pun tadinya minus 53 (persen) sekarang minus 1,5 (persen). Jadi sudah menurun jauh dari cengkeraman utang,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta dikutip dari Antara, Senin (5/12/2022).

Erick juga menyebut maskapai pelat merah itu pada Juni 2022 berhasil mencetak laba bersih sebesar 3,8 juta dolar AS.

Keberhasilan tersebut, juga perlu didukung dengan penyertaan modal negara (PMN). Ia berharap PMN akan mendorong kinerja Garuda semakin optimal terutama untuk menambah frekuensi penerbangan domestik yang perlu dukungan transportasi udara.

“Saya rasa akses transportasi kita yang negara kepulauan memang membutuhkan jumlah pesawat yang cukup,” tuturnya.

Erick menambahkan, jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang juga negara kepulauan, Indonesia masih sangat membutuhkan banyak armada udara.

Ia menjelaskan, jika AS memiliki total sekitar 7.500 unit pesawat dengan kondisi ekonomi mereka, maka idealnya jumlah total pesawat yang beroperasi di Indonesia yaitu sekitar 750 unit.

“Hari ini kurang lebih masih 550 unit. Artinya ada potensi yang memang bagaimana domestik ini harus diprioritaskan,” ujarnya.

Erick berharap PMN turut mendorong penambahan armada pesawat Garuda sehingga bisa mendukung layanan transportasi yang semakin meningkat.

“PMN kami lakukan sehingga di tahun depan kita harapkan jumlah pesawatnya terus meningkat sehingga bisa menyeimbangi untuk melayani transportasi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh,” tuturnya.

Sementara itu, Kartika Wirjoatmodjo Wakil Menteri BUMN mengungkapkan meski Peraturan Pemerintah (PP) soal PMN telah rampung dan dana PMN diperkirakan akan cair di minggu ketiga Desember 2022.

“Kemarin kita memang mendanai perbaikan pesawat dengan PPA (PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero)) dan per bulan ini 80 pesawat sudah beroperasi, Garuda plus Citilink, akhir tahun 100 (armada). Terlambat sedikit, 120 unit nanti beroperasi di kuartal I 2023. Full capacity 120 unit. Sehingga nanti diharapkan pada kuartal I nanti benar-benar seluruh armada bisa beroperasi penuh setelah cairnya PMN di Desember,” tuturnya.

Ia mengungkapkan kemungkinan 2024 baru akan ada penambahan armada Citilink untuk menjangkau wilayah yang lebih terpencil dan sulit serta menyebut Garuda akan diposisikan sebagai maskapai super premium.(ant/red/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs