53 Orang Tewas dalam Kebakaran Hawaii

Kebakaran hutan di Maui telah menewaskan sekitar 53 orang, jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah, dan menimbulkan kehancuran di kota resor Lahaina yang akan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan miliaran dolar untuk membangunnya kembali.

Hal itu diungkapkan oleh para pejabat Hawaii pada hari Kamis (10/8/2023) kemarin.

Josh Green Gubernur Hawaii mengatakan bahwa kebakaran yang meluluhlantakkan sebagian besar kota Lahaina menjadi reruntuhan yang membara merupakan bencana alam terburuk dalam sejarah negara bagian tersebut, sehingga menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan meratakan 1.000 bangunan.

“Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali Lahaina,” kata Green dalam sebuah konferensi pers dilansir Reuters, Jumat (11/8/2023).

“Ini akan menjadi Lahaina baru yang dibangun oleh Maui dengan citranya sendiri dengan nilai-nilainya sendiri,” sambung Green.

Api yang bergerak cepat mulai hari Selasa itu menyebar dari semak belukar di luar kota dan meluluhlantakkan kota bersejarah Lahaina yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Hawaii.

Ini adalah salah satu dari tiga kebakaran hutan besar di Maui, semuanya masih menyala, yang dipicu oleh kondisi kering, penumpukan bahan bakar, dan hembusan angin berkecepatan 100 kilometer per jam.

Bahkan ketika petugas pemadam kebakaran terus memadamkan api yang lebih kecil dan tim search and rescue (SAR) belum menemukan semua korban tewas, dana pemulihan federal telah mulai mengalir seiring dengan masuknya pasokan dan peralatan.

Maui County mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kebakaran Lahaina telah 80 persen terkendali, karena petugas pemadam kebakaran mengamankan perimeter area lahan liar yang terbakar.

Kebakaran di Pulehu, sekitar 30 kilometer sebelah timur Lahaina, telah berhasil diatasi 70 persen. Tidak ada perkiraan untuk kebakaran Upcountry di tengah-tengah bagian timur pulau, sebut Maui County.

Pemandangan kehancuran yang berapi-api telah menjadi hal yang biasa di berbagai tempat di dunia pada musim panas ini. Kebakaran hutan, yang sering kali disebabkan oleh suhu panas yang mencapai rekor, memaksa evakuasi puluhan ribu orang di Yunani, Spanyol, Portugal, dan bagian lain di Eropa. Di Kanada bagian barat, serangkaian kebakaran yang luar biasa parah mengirimkan awan asap ke sebagian besar wilayah AS, mencemari udara. (bnt/ipg)