Senin, 29 April 2024

70 Persen Masyarakat Lontar Dukung Pembangunan Radial Road untuk Urai Macet

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Aluisius Hery Pratono Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Ubaya (tengah) bersama Idfi Setyaningrum Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Ubaya dan Bambang Budiarto Pengamat Ekonomi Ubaya saat konferensi pers Kebutuhan dan Kelayakan Ekonomi Radial Road Surabaya Barat, Selasa (26/9/2023). Aluisius Hery Pratono Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Ubaya (tengah) bersama Idfi Setyaningrum Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Ubaya dan Bambang Budiarto Pengamat Ekonomi Ubaya saat konferensi pers Kebutuhan dan Kelayakan Ekonomi Radial Road Surabaya Barat, Selasa (26/9/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Idfi Setyaningrum Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Surabaya (Ubaya) mengungkapkan, sebanyak 70 persen masyarakat di sekitar Jalan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya setuju dengan adanya pembangunan Radial Road.

Sedangkan untuk 30 persen sisanya, masyarakat memiliki persepsi netral terkait dengan pembangunan jalan baru tersebut.

“Ekspektasi masyarakat terkait dampak dengan dibangunnya Radial Road, sebanyak 80 persen menyatakan dapat mengurangi kemacetan,” ucapnya saat Selasa (25/9/2023).

Sedangkan sebanyak 10 persen masyarakat menyatakan, Radial Road dapat mengurangi adanya kecelakaan. Serta, 10 persen sisanya menyatakan wilayah bisa menjadi aman.

Tetapi, saat berlangsungnya pembangunan Radial Road tersebut, ia mengatakan bahwa sebanyak 2,62 persen masyarakat khawatir harus berputar-putar mencari jalan alternatif dan 2,62 persen khawatir dapat menimbulkan polusi debu.

“Kemudian, 84,23 persen khawatir bisa menimbulkan kemacetan saat pembangunan dan 10,53 persen khawatir tidak menguntungkan bagi unit usaha sepanjang Jalan Lontar,” ucapnya.

Terkait persepsi masyarakat, Sumadi, warga Lontar mengatakan, adanya Radial Road tersebut berdampak baik bagi pengguna jalan, karena memberi keuntungan dalam akses pekerjaan.

“Alhamdulillah, tidak ada keluhan dari saya, cukup baik. Ke depannya untuk menghindari kemacetan,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu pemilik toko di sekitar proyek pembangunan Radial Road juga mengaku senang, karena dapat mengurangi adanya kepadatan di kawasan Surabaya Barat.

“Hanya saja selama pembangunan jadi berdebu, sekarang saja berdebu,” ucapnya.

Penelitian yang dilakukan Universitas Surabaya ini juga mencatat, pengendara mobil bisa menanggung biaya operasional dua kali lipat saat terjebak macet di Jalan Lontar.

Hal itu berdasarkan riset yang dilakukan pada Agustus 2023, yakni biaya operasional mobil yang terjebak macet di Jalan Lontar mencapai Rp12.937 per kilometer. Sedangkan ambang batas atas tarif taksi online di Jawa Timur Rp6.500 per kilometer.

Oleh karena itu, dibangunnya Radial Road di kawasan Lontar, dapat mendorong penghematan biaya dan waktu bagi pengguna jalan.

Penelitian Ubaya tersebut, dilakukan dengan metodologi riset analisa kualitatif dan kuantitatif, menggunakan survei test drive dan survei wawancara, yang dilakukan kepada 30 responden yang tinggal di Jalan Raya Lontar pada 15-16 dan 19-20 Agustus 2023.

Perlu diketahui, Radial Road berada di Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Jalan sepanjang 4,4 kilometer ini menghubungkan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dengan Jalan Lingkar Luar Dalam Barat (JLDB). Juga mendukung kemudahan akses menuju ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Adapun manfaat utama pembangunan jalan ini adalah untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas yang diakibatkan oleh besarnya volume kendaraan di kawasan Jalan Raya Lontar.(ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs